Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh hingga 6 Persen di Kuartal III-2022

Kompas.com - 28/09/2022, 17:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indoensia pada kuartal III-2022 bisa mencapai kisaran 5,6 persen hingga 6 persen. Proyeksi itu lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 yang sebesar 5,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"(Proyeksi pertumbuhan ekonomi) di kuartal III-2022, kita bisa tumbuh 5,6 persen-6 persen," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (28/9/2022).

Menurutnya, optimisme laju ekonomi sepanjang Juli-September 2022 itu, salah satunya didukung oleh kinerja ekspor yang tumbuh positif. Pada Agustus 2022, kinerja ekspor tercatat sebesar 27,91 miliar atau tumbuh 30,15 persen (yoy).

Baca juga: IHSG Ditutup Merah, Sektor Energi Anjlok Hampir 4 Persen

Selain itu, ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tetap relatif kuat. Ini setidaknya tercermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) di Agustus 2022 yang berada pada level 124,7 atau naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 123,2, berdasarkan survei Bank Indonesia.

Kemudian ditopang pula oleh kinerja investasi yang diyakini Sri Mulyani pertumbuhannya terjaga baik di sepanjang kuartal III-2022.

“Jadi kalau melihat source of growth, sumber pertumbuhan ekonomi dari ekspor, konsumsi, dan investasi, kami masih melihat adanya momentum kuartal III itu masih cukup kuat. Apalagi, tahun lalu basisnya rendah, karena terkena delta varian (Covid-19),” papar dia.

Bendahara Negara itu pun berharap momentum pemulihan di kuartal III-2022 bisa berlanjut hingga kuarta IV-2022. Lantaran, masih terdapat sejumlah gejolak ekonomi global yang bisa berdampak ke perekonomian dalam negeri.

Baca juga: Kembali Melemah, Rupiah Tembus Rp 15.250 Per Dollar AS


Seperti kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) yang agresif menaikkan suku bunga acuannya sebagai upaya menekan lonjakan inflasi di AS. Sepanjang tahun ini The Fed telah menaikkan suku bunga 300 basis poin menjadi 3 persen-3,25 persen, dan diproyeksi menjadi 4,4 persen di akhir tahun.

“Kami berharap pada kuartal keempat itu tidak terganggu terlalu banyak akibat gejolak yang sekarang ini terjadi, seperti kenaikan suku bunga yang sangat drastis dari Federal Reserve, nilai tukar yang tertekan, dan dari sisi kemungkinan terjadinya pelemahan ekonomi global,” tutup Sri Mulyani.

Baca juga: Waspada Pungli di Samsat, Cek Biaya Perpanjangan STNK 5 Tahunan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com