Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpin Sidang Pertemuan AMM G20, Mentan SYL: Kolaborasi adalah Kunci Atasi Tantangan

Kompas.com - 28/09/2022, 19:41 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) memimpin langsung sidang Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20, di Hotel InterContinental Jimbaran Bali pada Rabu (28/9/2022).

AMM G20 Indonesia tak hanya dihadiri oleh menteri pertanian dan perwakilan dari negara-negara G20, tapi juga organisasi internasional di bidang pertanian dan, negara-negara di luar forum G20 yang mendapatkan undangan khusus.

Menteri bidang pertanian negara lain yang hadir secara fisik adalah Rwanda, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Fiji, India, Arab Saudi, Singapore, Turki, dan Uni Emirat Arab.

Baca juga: Jokowi Minta Mentan Syahrul Jaga Neraca Produktivitas Pangan, Tambah Penanaman Kedelai hingga Cabai

Pada pidato pembukaan, SYL menyampaikan apresiasi dan penghargaan terhadap para delegasi yang telah hadir dan mengikuti kegiatan AMM G20 Indonesia.

“Kehadiran seluruh delegasi di sini menunjukkan komitmen untuk mengatasi ancaman krisis pangan global dan dukungan penuh Saudara kepada Presidensi G20 Indonesia,” ungkapnya dalam pidato pembukaan, dikutip Kompas.com lewat siaran resminya, Rabu (28/9/2022).

SYL mengungkapkan tema Presidensi G20 Indonesia, yaitu “Recover Together, Recover Stronger” mencerminkan semangat solidaritas G20 untuk bekerja sama dalam rangka pemulihan ekonomi dari dampak panjang perubahan iklim, disrupsi perdagangan global, dan pandemi Covid-19.

“Semangat tersebut kami bawa dalam diskusi Kelompok Kerja Pertanian (Agriculture Working Group/AWG) untuk memastikan pemenuhan pangan dan gizi bagi masyarakat dunia,” ungkapnya.

SYL menyebutkan, Laporan Status Ketahanan Pangan dan Gizi Dunia Tahun 2022 memperkirakan pandemi Covid-19 telah menyebabkan peningkatan kasus kekurangan gizi kronis sebanyak 150 juta orang, dan peningkatan kasus kelaparan antara 702 hingga 828 juta orang di dunia pada 2021 serta masih sekitar 670 juta orang menjelang tahun 2030, dan ini masih jauh dari target yang ditetapkan.

Maka tantangan global saat ini menuntut negara-negara di dunia untuk mengambil tindakan segera dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Tujuannya, untuk mendorong percepatan transformasi sistem pertanian dan pangan menjadi lebih efisien, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan serta memastikan produksi pangan, gizi, dan lingkungan yang lebih baik. Tidak boleh ada negara yang terlewatkan dan tertinggal.

“Saya ingin menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan saat ini dan di masa datang. Kami yakin, hanya dengan kolaborasi dan sinergi yang erat kita dapat mewujudkan ‘Recover Together, Recover Stronger’,” tegas SYL.

Sidang AMM G20 Indonesia membahas tiga isu prioritas. Pertama, mempromosikan system pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan.

Kedua, mempromosikan perdagangan pertanian yang terbuka, adil, dapat diprediksi, transparan, dan non-diskriminatif untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan untuk semua dan ketiga, kewirausahaan pertanian inovataif melalui pertanian digital untuk meningkatkan penghidupan petani di pedesaan.

AMM G20 Indonesia dihadiri oleh 177 delegasi asing, dengan 148 delegasi hadir secara fisik, sisanya secara virtual. Delegasi asing yang hadir merupakan perwakilan dari seluruh anggota G20, 7 negara undangan, dan 8 organisasi internasional.

Baca juga: Ekonomi Digital RI 2030 Diramal Capai Rp 4.531 Triliun, Jokowi: Ada Peluang Besar Pengembangan Startup Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com