Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Resesi Global Kian Nyata, Mirae Asset Proyeksi Pelemahan IHSG Berlanjut pada Oktober

Kompas.com - 04/10/2022, 13:57 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi berlanjut pada Oktober ini. Ancaman resesi perekonomian secara global masih akan menjadi sentimen negatif tersendiri bagi pergerakan indeks saham nasional.

Mirae Asset Sekuritas memproyeksi, pada bulan ke-10 tahun ini IHSG bergerak melemah dengan support pada level 6.904 dan resistance 7.228. Secara lebih besar, indeks saham nasional diproyeksi bergerak pada rentang support 6.676 dan resistance 7.3.72.

"IHSG kita di bulan Oktober penekannya masih cukup besar. Jadi ekspektasinya masih akan mengalami penurunan," ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, di Jakarta, Selasa (4/10/2022).

Baca juga: Mirae Asset Prediksi IHSG Tembus Level 7.400 di Akhir Tahun

Adapun sentimen negatif yang berpotensi menekan IHSG disebut tidak berasal dari internal. Pasalnya, kondisi perekonomian RI masih relatif terjaga di tengah ketidakpastian global.

Martha mengatakan, tekanan terhadap indeks saham masih akan berasal dari eksternal, yakni kekhawatiran terhadap ancaman resesi global. Ini menyusul masih agresifnya bank sentral berbagai negara untuk mengkerek tingkat suku bunga acuannya.

"Ini membuat tidak heran indeks kita yang performancenya salah satu paling baik justru akan dilakukan net sell," katanya.

Baca juga: IHSG 2022 Diproyeksi Mampu Tembus Level 7.300, Ini Pendongkraknya

Potensi IHSh menguat di akhir Oktober

Pada saat bersamaan, IHSG sebenarnya berpotensi menguat pada pekan-pekan terakhir Oktober. Ini menyusul dimulainya musim rilis kinerja emiten periode kuartal III-2022.

Sebagaimana diketahui, emiten dari industri perbankan biasanya menjadi yang pertama merilis kinerjanya. Dengan prospek industri yang masih positif, Martha menilai, rilis kinerja bank-bank akan jadi sentimen positif bagi IHSG.

"Biasanya kalau di awal-awal rilis kinerja berasal dari perbankan, ekspektasinya masih bagus," ucap Martha.

Sebagai informasi, pada September lalu IHSG terkoreksi 1,9 persen ke level 7.041. Kenaikan suku bunga acuan yang agresif dari bank sentral berbagai negara menjadi sentimen negatif utama indeks saham nasional.

Baca juga: Strategi Investasi Saham di Tengah Ketidakpastian Global Ala Kaesang Pangarep

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com