Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keppel, MHI, dan DNV Jajaki Implementasi Turbin Gas Berbahan Bakar Amonia di Singapura

Kompas.com - 04/10/2022, 16:38 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TOKYO, KOMPAS.com - Dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani kemarin, Keppel New Energy Pte Ltd anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Keppel Infrastructure, Mitsubishi Heavy Industries, Ltd. (MHI), dan DNV, pakar energi dan penyedia penjaminan independen global, mengumumkan kolaborasi strategis untuk menjajaki kelayakan dan implementasi turbin gas berbahan bakar amonia di Pulau Jurong, Singapura.

Melalui MoU tersebut, ketiga perusahaan akan bekerja bersama-sama untuk melakukan Kajian Risiko Kuantitatif tingkat tinggi guna menjajaki penggunaan 100 persen amonia sebagai bahan bakar untuk turbin gas atau combined cycle gas turbine (CCGT) – menuju potensi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Amonia.

Baca juga: Emiten Migas Surya Esa Perkasa Fokus Genjot Bisnis Penjualan Elpiji dan Amonia

Berdasarkan MoU tersebut, Keppel akan mengkaji kelayakan pembangkit listrik tenaga amonia, sementara MHI, dengan dukungan dari merek solusi dayanya, Mitsubishi Power, akan mengembangkan turbin gas berbahan bakar amonia yang menghasilkan listrik netral karbon guna mengejar ekspansi rantai pasokan bahan bakar amonia di Singapura.

Bersamaan dengan itu, DNV akan memanfaatkan keahlian penjaminan dan manajemen risikonya untuk menyiapkan dan mempresentasikan analisis QRA tentang proyek tersebut. Takao Tsukui, General Manager, International Sales and Marketing Department, GTCC Business Division, MHI, mengatakan, amonia adalah komponen penting yang berpotensi untuk membangun masyarakat hidrogen.

“Mitsubishi Power telah memelopori teknologi pembakaran bahan bakar hidrogen dan turbin gas kelas dunia selama lebih dari 50 tahun, dan MoU ini memperlihatkan dedikasi kami yang berkelanjutan untuk mengejar solusi mutakhir yang dapat mendukung permintaan akan listrik yang terus meningkat sembari bertransisi menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan di Asia Pasifik,” kata Takao Tsukui dalam siaran pers, Selasa (4/10/2022).

Baca juga: Temui Jokowi, General Electric Bahas Proyek Turbin Gas di Indonesia Timur

Brice Le Gallo, Wakil Presiden Direktur dan Direktur Regional Asia Pasifik, Energy Systems, DNV mengungkapkan, dengan kemampuan teknis hidrogen dan advisory yang sudah dimiliki perusahaan, ia optimis dapat menghadirkan kajian risiko kuantitatif untuk proyek yang berdampak besar ini.

“Kami percaya pembangkit listrik tenaga amonia dapat menjadi langkah penting dalam perjalanan menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan. MoU ini memberi kami kesempatan menarik untuk membagikan pengalaman industri kami yang luas guna mendukung kontribusi penting ini dalam meraih tujuan net zero dan transisi energi Singapura,” ungkap Le Gallo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com