Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi lewat QRIS Tembus Rp 9,66 Triliun

Kompas.com - 05/10/2022, 07:44 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Bank Indonesia mencatat sudah semakin banyak pedagang yang memanfaatkan layanan pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standrad alias QRIS.

Direktur Departemen Kebiajakan Sistem Pembayaran BI Fitria Irmi Triswati mengatakan, tren volume transaksi QRIS hingga Agustus 2022 meningkat mencapai 91,73 juta atau senilai Rp 9,66 Triliun.

"Volume transaksi QRIS pada 22 Agustus mencapai 91,73 juta atau senilai Rp 9,66 triliun. Akseptasi QRIS terus mengalami peningkatan dengan volume transaksi meningkat mencapai 18,4 persen (year on year) dan 13 persen (month to month)," ujar Fitria dalam Pelatihan Media di Bali belum lama ini.

Baca juga: Mayoritas Digunakan UMKM, Saat Ini Pengguna QRIS Mencapai 23 Juta

Lebih rinci jumlah pengguna QRIS hingga Agustus 2022 tumbuh 14,6 persen (month to month) dibandingkan Juli 2022.

"Dengan begitu sampai bulan Agustus 2022 jumlah pengguna baru QRIS telah mencapai 12 juta pengguna dengan tambahan yang cukup signifikan di bulan Agustus yaitu sebesar 1,55 juta," jelasnya.

Menurut Fitria penambahan ini sejalan dengan diadakannya kegiatan Pekan QRIS Nasional (PQN) yang mempromosikan penggunaan QRIS di masyarakat.

Baca juga: Cara Menggunakan Fitur QRIS di Aplikasi BRImo dengan Mudah


Berdasarkan wilayah, penambahan pengguna terbesar terdapat di kawasan Jawa dan Sumatera dengan total pengguna baru sebanyak 8.108.422 pengguna di wilayah Jawa dan 2.452.115 pengguna baru di wilayah Sumatera.

Fitria menambahkan, manfaat dari penggunaan QRIS bukan hanya dirasakan oleh pengguna saja namun merchant juga mendapatkan banyak manfaatnya yang salah satunya adalah keefisienan.

Hal ini pun diamini oleh pusat belanja oleh-oleh khas Bali, Krisna.

Baca juga: Mampukah IHSG Lanjutkan Penguatan pada Hari Ini?

Supervisor Krisna Blangsinga Gianyar Bali, Agus mengatakan dengan adanya pembayaran lewat QRIS membuat kinerja timnya semakin eifisien lantaran tidak memerlukan pencatatan ulang untuk transaksi penjualan.

Selain itu, dia mengatakan, QRIS juga menjadi opsi pembayaran bagi konsumennya ketika tidak membawa uang tunai.

"Cukup terbantu lah, apalagi bagi mereka yang tidak ada uang cash jadi tetap bisa belanja," ujarnya.

Agus mengatakan, meskipun belum banyak pelanggannya yang memanfaatkan layanan pembayaran digital tersebut, ada saja pelanggan lainnya yang tetap mencari dan membutuhkannya.

Baca juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 46

"Masih sedikit, pakai QRIS sejak Januari 2021 kan sehari sekitaran 20 transaksi tapi ada saja yang tanya bisa QRIS apa tidak. Ya istilahnnya kita kasih tambahan opsi pembayaran saja," kata dia.

Sementara itu salah satu pengunjung Krisna asal Jakarta, Kezia mengaku memilih pembayaran digital melalui QRIS lantaran transaksinya cepat dan cukup praktis.

"Tinggal scan kan, bisa lewat dompet digital atau apapun jadi banyak pilihan," kata dia.

"Lagian kalau bawa uang kemana-mana cukup ribet. Ini di HP saja semua, scan sudah beres," sambung dia.

Baca juga: Luhut: Persiapan KTT G20 Bali Sudah Paten

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com