Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBS Group Research Perkirakan Suku Bunga Acuan BI Akan Naik 75 Bps sampai Akhir Tahun

Kompas.com - 06/10/2022, 11:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DBS Group Research memperkirakan pada akhir 2022 suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan berada di level 5 persen, atau naik 75 basis poin (bps) dari posisi saat ini yang sebesar 4,25 persen.

Perkiraan ini dengan melihat arah kebijakan BI yang tidak lagi melunak setelah dua kali menaikkan suku bunga acuan di 2022, yaitu 25 bps pada Agustus dan 50 bps pada September.

Terlebih pada September kemarin kenaikan suku bunga acuan BI yang sebanyak 50 bps melebihi ekspektasi banyak pihak.

"DBS Group Research memperkirakan kenaikan BI rate 75 bps setidak-tidaknya pada akhir 2022 menjadi 5 persen dengan risiko peningkatan di luar ekspektasi," tulis tim riset DBS Group dalam hasil risetnya, dikutip Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Suku Bunga BI Naik, Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen

DBS Group menjelaskan, ke depannya masih ada risiko peningkatan inflasi nasional akibat dampak langsung dan tidak langsung dari kenaikan harga bahan bakar bersubsidi.

Kemudian, pergerakan nilai tukar rupiah juga berpotensi tertekan dollar AS yang terlihat masih akan menguat. Pasalnya, Bank Sentral AS masih dalam tren menaikkan suku bunga acuan AS secara agresif.

"Ketahanan dalam tren pertumbuhan juga mendorong pembuat kebijakan untuk melakukan tindakan kebijakan agresif dan melakukan hampir semua tindakan tersebut secara dini ketimbang melakukannya secara berangsur-angsur," kata tim riset DBS Group.

Baca juga: Ini Strategi Bank DBS Indonesia agar Tak Terpengaruh Fluktuasi BI Rate


Sementara di sisi obligasi, BI diperkirakan akan melanjutkan operasi twist sebagai strategi kebijakan moneter untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan suku bunga jangka panjang.

Operasi twist tersebut dilakukan untuk mengendalikan suku bunga jangka panjang, seraya memungkinkan suku bunga jangka pendek menyesuaikan diri dengan likuiditas dan perubahan kebijakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com