Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Amin Ingin Jalur Rempah Dihidupkan Kembali

Kompas.com - 06/10/2022, 19:25 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia sejak dulu dikenal dengan hasil buminya yang melimpah seperti rempah-rempah. Namun kini potensi perdagangan rempah-rempah masih belum maksimal, terutama di luar negeri.

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan, sudah saatnya perdagangan rempah-rempah Indonesia kembali dihidupkan lantaran hasil bumi ini diberikan Allah agar dapat diperdagangkan ke negara lain.

"Kita Indonesia diberi banyak sekali (pasokan komoditas) dan banyak kreasi produk. Ada produk rempah yang di negara lain tidak ada. Saya usul jalur rempah dihidupkan, bukan jalur sutera," ujar Ma'ruf saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022 di Jakarta Convention Center, Kamis (6/10/2022).

Baca juga: Wapres Minta Pengusaha dan Buruh Perbarui Komitmen untuk Hadapi Krisis

Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi perdagangan dari sektor pertanian, kelautan, pertambangan, hingga fashion namun tidak ada yang menghubungkan dan mendorong untuk memasarkan produk-produk tersebut.

Oleh karenanya, agar potensi perdagangan ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal maka diperlukan pihak yang bertugas sebagai penghubung.

"Karena itu saya dorong gerakan global halal hub harus berfungsi sebagai penghubung," kata dia.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Sebut Pekerja Perlu Bantuan Adaptif, Ini 4 Langkahnya


Dia menambahkan, melalui global halal hub ini UMKM dan pemangku kepentingan lain terintegrasi dalam sebuah ekosistem halal yang akan mempermudah proses hilirisasi yang akan meningkatkan kualitas dan daya saing produk dan jasa halal.

"Peran pengusaha sebagai off-taker perlu dimasifkan agar produk-produk pertanian, perkebunan, maupun kelautan bisa menembus pasar global," ucapnya.

Baca juga: Desa Wisata Negeri Hila di Maluku, Lokasi Penting Jalur Rempah Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com