Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Yusuf Mansur, Pernah Gebrak Meja, Butuh Dana Rp 200 Triliun

Kompas.com - 08/10/2022, 12:54 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini, Yusuf Mansur kembali menghebohkan jagat maya. Penceramah kondang ini mengaku sebagai Komisaris Grab, perusahaan aplikator transportasi decacorn yang berbasis di Singapura.

Hal ini viral di TikTok, melalui potongan ceramahnya yang mengaku sebagai Komisaris Grab. Sosok dengan nama asli Jam'an Nurchotib Mansur pun mengamininya.

Belum jelas kapan ceramah tersebut dilakukan. Namun, pihak manajemen Grab Indonesia sudah membantah pernyataan Ustaz Yusuf Mansur yang mengaku sempat mendapat kontrak sebagai komisaris di perusahaan tersebut.

Kontroversi lain Yusuf Mansur

Sebelum pernyataan viralnya soal jabatan Komisaris Grab, Yusuf Mansur juga sempat viral karena pernyatannya membutuhkan dana triliunan rupiah, bahkan sampai menggebrak meja.

Dalam sebuah video, Yusuf Mansur mengaku sudah melakukan berbagai cara mengumpulkan dana. Nantinya, dana itu akan digunakan untuk membenahi bisnis aset manajemennya yang kini tengah digugat sejumlah pihak.

Baca juga: Yusuf Mansur Klarifikasi Bantahan Grab, Bukan Komisaris, tapi Advisor

"Katanya ah Mansur, saham, saham, saham, saham, jangan saham, Paytren lo urusin, emang kita lagi ngurusin ape? Emang kita ngurusin saham itu ngurusin apa? Emang kita masuk perusahaan sana, perusahaan sini, menyebut ini, menyebut itu, emang buat siapa?" ungkap Yusuf Mansur melalui video yang beredar.

Bahkan, selain bicara dengan nada tinggi dan berapi-api, Yusuf Mansur juga tampak menggebrak meja. Dalam berbagai pemberitaan, ustaz kondang itu juga tengah sibuk bolak-balik ke sidang pengadilan untuk menghadapi sederet gugatan para mantan investornya.

Setelah ditelusuri, ternyata itu adalah video pada 2021. Paytren Official sempat mengunggah video tersebut pada 26 Agustus 2021.

Berbeda dengan penceramah kondang lain, Yusuf Mansur Mansur dikenal tak hanya piawai di atas mimbar masjid, namun juga terbilang sukses menggalang dana ummat, baik sebagai investasi maupun sedekah.

Baca juga: Mengenal PayTren, Bisnis Yusuf Mansur yang Dulunya MLM

Setelah sebelumnya sempat viral video dia menyebut membutuhkan uang Rp 1 triliun untuk Paytren. Yusuf Mansur pun mengklarifikasi bahwa angka Rp 1 triliun yang disebutkan dalam video hanyalah perumpamaan.

Dia menyebut kebutuhan dana untuk menyelamatkan Paytren ternyata lebih dari Rp 1 triliun. Jumlahnya jauh lebih besar, yakni Rp 200 triliun.

Ustadz Yusuf Mansur mengklarifikasi bahwa uang Rp 200 triliun bukan untuk mendanai Paytren tetapi merupakan doanya kepada Tuhan.

"Terkait Rp 200 triliun, itu bukan buat Paytren. Ini doa udah bertahun-tahun saya panjatkan bersama kawan-kawan pimpinan dan pengasuh di Daqu (Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an) bahkan per bulan. Sepanjang tahun, seumur hidup. Bukan cuma 1 kali Rp 200 triliun itu," jelasnya saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Yusuf Mansur: Penggalang Sedekah, Manajer Investasi, Influencer Saham

Jika dia dikabulkan mendapatkan uang Rp 200 triliun, uang ini akan digunakan untuk membangun, mendirikan, dan mengembangkan rumah tahfizh Quran di seluruh Indonesia bahkan mancanegara.

Kemudian membangun jembatan penghubung antar-desa, perumahan untuk orang-orang miskin dan tidak mampu yang nantinya perumahan tersebut akan diberi nama Kampung Quran. Menurutnya, saat ini sudah ada 11 Kampung Quran di seluruh daerah.

"Maka narasi Rp 200 triliun ini di antaranya adalah untuk membiayai dakwah, pendidikan, dan gerakan tahfizh," ucapnya.

Menurutnya, menginginkan uang Rp 200 triliun ini jika disandarkan kepada Tuhan akan memungkinkan untuk terwujud. Pasalnya, dia sudah pernah membuktikan hal ini sebelumnya.

Baca juga: Kisah Hitler Bangun Ekonomi Jerman yang Hancur Lebur usai Perang

Dia menjelaskan, selama ini sudah banyak donatur yang mempercayainya dan sumber dana dari sedekah para jamaah juga tidak sedikit untuk membantunya mewujudkan keinginan tersebut.

"Semoga ke depan, aksi-aksi korporasi, menemukan kesempurnaan dan jalan-Nya. Sekaligus selesai PR-PR keuangan. Insya Allah, aaamiin. Dan narasi Rp 200 triliun, bensr-bensr siapa tahu tetap ikut terwujud. Bukan konversian doang, tapi nyata memang duit cash, sesuai doa. aamiin," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com