Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Distribusi DPLK, Asuransi Simas Jiwa Bidik Dana Kelolaan Rp 810 Miliar

Kompas.com - 10/10/2022, 12:21 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Simas Jiwa (ASJ) terus menggenjot kanal distribusi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) melalui produk Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dan Dana Kompensasi Pascakerja (DKP).

Strategi ini sejalan dengan perubahan arah bisnis perusahaan di masa mendatang, sekaligus untuk mengantisipasi penurunan produk unit link.

DPLK Simas Jiwa menunjukkan perkembangan khususnya pada pertumbuhan dana kelolaan. Hal ini terlihat dalam kinerja DPLK Simas Jiwa dalam tiga tahun terakhir.

Tercatat total dana kelolaan per Agustus 2022, mencapai Rp 506,75 miliar. Jumlah tersebut tumbuh sekitar 24 persen sejak awal tahun dibandingkan dengan akhir tahun 2021 sebesar Rp 409,54 miliar.

Baca juga: Simak Kurs Rupiah di BRI hingga BCA

Kontribusi Dana Kelolaan tersebut terdiri dari DKP sebesar Rp 432,13 miliar dan PPIP sebesar Rp 74,61 miliar.

Direktur Utama Asuransi Simas Jiwa, I.J. Soegeng Wibowo menuturkan, perusahaan optimis akan mencatat pertumbuhan bisnis yang baik di masa mendatang.

Salah satunya, melalui pemasaran DPLK dengan produk-produk untuk pensiun baik sebagai karyawan maupun sebagai individu.

Untuk menangkap peluang pasar peserta mandiri, DPLK Simas Jiwa mengembangkan sistem layanan digital, mulai dari registrasi online sampai laporan transaksi rekening dana pensiun peserta.

"Salah satu sumber bisnis perusahaan itu kita kembangkan DPLK. Karena setiap orang wajib menyiapkan dana pensiun. Kami punya produk pensiun mandiri itu PPIP, hanya dengan Rp 100 ribu minimal perbulan, bisa mendapatkan dana pensiun," kata dia dalam keterangan pers, dikutip Senin (10/10/2022).

Baca juga: Oknum Anggota TNI Pukuli Sekuriti Shopee, Ini Kata Manajemen

Ke depan, perusahaan akan menggenjot DPLK untuk masuk ke perusahaan besar dan ritel juga.

"Jadi masyarakat bisa beli lewat platform asuransi kita," imbuh dia.

Soegeng mengungkapkan, potensi DPLK di Indonesia masih sangat besar. Berdasarkan data yang ia miliki, di perusahaan, kini baru ada sebanyak 70 perusahaan dan 6.500 nasabah per orangan yang terdaftar.

"Ritel itu baru 6.500 nasabah, dan rata-rata nasabah di usia produktif 25 sampai 48 tahun, kalau dibandingkan jumlah penduduk Indonesia masih minim sekali yah. Kita sasar generasi milenial itu pasti. Tahun depan kita targetkan dana kelolaan DPLK tumbuh atau menjadi Rp 810 miliar," kata dia.

Soegeng menjelaskan, DPLK Simas Jiwa juga melakukan pengembangan produk DPLK. Harapannya, pengembangan ini dapat menjadi pendorong minat masyarakat untuk memiliki dana pensiun.

Sebagai informasi, Asuransi Simas Jiwa memperoleh laba Rp 153,8 miliar per Agustus 2022. Jumlah tersebut meningkat sebesar 205,6 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 50,3 miliar.

Baca juga: Promo 10.10, Watsons Tebar Diskon hingga 70 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com