Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putuskan Pakai Mobil Listrik untuk Bekegiatan, Bos PLN: Lebih Hemat

Kompas.com - 11/10/2022, 20:20 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan dirinya sudah mulai menggunakan mobil listrik dalam segiatan sehari-harinya. Dia bilang, menggunakan mobil listrik memiliki biaya yang lebih murah, dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin.

“Ini lebih hemat,” kata Darmawan di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Darmawan Prasodjo mengungkapkan, keputusan menggunakan kendaraan pribadi dalam kesehariannya, bukanlah karena jabatan, melainkan karena keputusan pribadi. Secara personal, dia berkomitmen turut berpartisipasi mengurangi emisi karbon.

Baca juga: Luhut: Jokowi Minta Pembelian Mobil Listrik untuk Pejabat dari APBN

“Ini keputusan pribadi, standing position bahwa kita harus berbasis energi bersih. Kendaraan pribadi saya itu (kendaraan listrik) is a good feeling, dimana saya turut (berkontribusi) mengurangi separuh emisi, dibandingkan saya menggunakan kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM),” lanjut dia.

Darmawan membandingkan, ketika dia menggunakan kendaraan listrik untuk 10 km yang ditempuh ia hanya mengeluarkan biaya Rp 2.000. Sementara jika menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin, ia harus mengeluarkan biaya yang lebih besar per harinya.

“(Mobil listrik) biayanya untuk 10 km itu hanya Rp 2.000 saja. Kalau sehari saya jalan 60 km, maka hanya butuh Rp 12.000 per hari. Tapi, kalau menggunakan bensin, naik Inova misalnya, Rp 15.000 (BBM) per hari, maka saya harus mengeluarkan Rp 90.000. Ini jauh lebih murah ya,” ujar dia.

Baca juga: Stok Minim, Inden Mobil Listrik sampai Setahun

Darmawan mengatakan, dalam mendorong transisi energi bersih, sektor transportasi memiliki peran yang cukup fital. Dia menjelaskan, sektor transportasi menyumbang emisi sebesar 280 juta ton, dan di tahun 2060 diperkirakan akan menyumbang emisi hingg 860 juta ton.

“Kami hitung, dengan kendaraan listrik biayanya hanya 1/5 liter untuk bahan bakar. Kalau transformasi dari kendaraan berbasis BBM ke listrik, emisinya bisa berkuran hingga 50 persen, dan akan bergeser menjadi nol pada tahun 2060,” lanjut dia.

Baca juga: Penyebab Harga Motor dan Mobil Listrik di Indonesia Mahal, dari soal Baterai, Jaringan Bengkel, hingga Charging Station

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com