Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Klaim RI Selamatkan Singapura Saat Kekurangan Ayam

Kompas.com - 12/10/2022, 06:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim Indonesia menjadi penyelamat Siangapura ketika negara itu kekurangan pasokan ayam. Sebab, Malaysia yang merupakan pemasok utama menghentikan ekspor pada 1 Juni 2022.

"Kemarin Singapura kekurangan ayam, Indonesia yang menyelamatkan ketika Malaysia tidak mau memberikan reserve dari kebutuhan ayam," ujarnya dalam acara Investor Daily Summit 2022 di JCC, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Menurut Erick Thohir, hal itu sekaligus menunjukkan potensi Indonesia menjadi lumbung pangan regional, bahkan dunia. Lantaran, Indonesia merupakan negara yang kaya akan produk pertanian dan perikanan, serta berpotensi untuk semakin dikembangkan.

Baca juga: Dorong Pengembangan Bioetanol, Erick Thohir Sinergikan SugarCo PTPN dengan Pertamina

Ia bilang, industri kelautan Indonesia saja baru mencapai 5 persen, sehingga memang perlu didorong untuk semakin berkembang.

"Artinya ini semua potensi pertumbuhan industrialisasi yang belum kita garap serius, agriculture dan kelautan," kata Erick.

Sebelumnya, Malaysia menghentikan ekspor 3,6 juta ayam utuh mulai 1 Juni 2022 sampai produksi dan harga ayam kembali stabil.

Baca juga: Erick Thohir Ingin Pertashop Bisa Menjangkau ke Nelayan

Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob mengatakan, langkah itu dilakukan saat negara menghadapi kekurangan ayam seiring dengan melonjaknya harga.

Menurut data Departemen Layanan Kedokteran Hewan Kementerian Pertanian dan Industri Makanan, Malaysia mengekspor lebih dari 49 juta ayam hidup pada tahun 2020, serta 42,3 ton daging ayam dan bebek.

“Pemerintah memandang serius persoalan pasokan ayam dan kenaikan harga yang berdampak pada masyarakat,” kata Datuk Seri Ismail dalam keterangannya dikutip dari Straits Time.

Baca juga: Erick Thohir: Penugasan-penugasan di BUMN itu Tends to Corrupt...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com