Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertekan Kenaikan Harga BBM, Pusat Perbelanjaan Diperkirakan Pulih 2023

Kompas.com - 13/10/2022, 13:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus mengalami kenaikan dinilai memiliki dampak tidak langsung pada industri pusat perbelanjaan.

Hal ini disampaikan oleh Alphonzus Widjaja, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) di Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Alphonzus mengungkapkan, dampak tidak langsung tersebut terjadi dengan penurunan daya beli di masyarakat. Karena, pada dasarnya pusat perbelanjaan tidak menggunakan energi atau BBM bersubsidi.

Pusat perbelanjaan kan sejak tahun 2015 sudah tidak menggunakan energi subsidi, jadi dampak langsungnya memang tidak ada. Tapi, dampak tidak langsungnya pada daya beli khususnya pada masyarakat menengah kebawah,” kata Alphonzus.

Baca juga: APPBI Sebut Sejumlah Dampak ke Pusat Perbelanjaan Jika PPKM Darurat Diperpanjang

Alphonzus mengungkapkan, meskipun pemerintah menaikkan harga BBM, tapi tetap mempersiapkan langkah antisipasi terkait potensi penurunan daya beli. Dia bilang, bantalan sosial tersebut diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat.

“Pemerintah sempat menunda pengumuman kenaikan BBM, tujuannya agar bisa menyalurkan bansos, seperti BLT, BSU untuk menopang daya beli masyarakat kelas bawah yang belum pulih dari dampak Covid-19,” jelasnya.

Baca juga: Pengusaha Yakin Pelonggaran PPKM Bisa Genjot Jumlah Pengunjung Mal

Setelah melalui badai Covid-19 selama 2 tahun, kondisi dunia dihadapkan pada ketidakpastian. Tahun ini, Alphonzus memperkirakan pusat perbelanjaan masih akan menghadapi tekanan tersebut, dan diharapkan tahun 2023 akan pulih.

“Kami di APPBI memperdiksi kondisi di dunia akan berlangsung 1-2 bulan kedepan (dampaknya), tapi akan mulai stabil menjelang Desember, dan di tahun 2023 jumlah pengunjung akan pulih,” lanjut dia.

Baca juga: APPBI Targetkan Indonesia Shopping Festival 2022 Raup Transaksi Rp 50 Triliun

Untuk mendorong jumlah kunjungan, Alphonzus mengimbau agar pusat perbelanjaan bisa beradaptasi dengan tidak hanya fokus sebagai tempat penjualan saja. Melainkan, mengakomodir kebutuhan masyarakat untuk berinteraksi secara langsung.

“Untuk mempertahankan jumlah kunjungan, pusat perbelanjaan seharusnya bukan sekadar tempat belanja, karena yang dihadapi adalah bersaing dengan penjual online. Jadi shopping mall itu harus melebarkan fungsinya, untuk journey dan experience juga,” tegas dia.

Baca juga: Mal Sepi, APPBI: Bukan Pandemi Faktor Utamanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com