Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kunang Jewelry Shop: Sulap Sampah Logam Jadi Produk Berdaya Jual

Kompas.com - 14/10/2022, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Saat ini kita berada di tengah masyarakat dunia yang masih berusaha untuk memulihkan kembali kehidupannya pasca pandemi, terutama dalam faktor finansial. Salah satu yang sangat terdampak dari pandemi adalah para pelaku bisnis.

Untungnya, berbagai bisnis tersebut kini mulai bangkit kembali, bahkan bertambah jumlahnya. Momentum ini dimanfaatkan untuk menaikan kembali bisnis-bisnis yang berasal dari ide-ide unik.

Bisnis dengan ide unik ini salah satunya seperti dari mengolah kembali barang-barang yang dianggap sudah tidak berdaya jual. Ide-ide bisnis ini langsung diterima pasar karena kekhasannya.

Salah satu yang membuka bisnis unik ini adalah Dian Suri H. selaku Founder dan Designer dari brand Kunang Jewelry Studio. Ia menceritakan pengalamannya dalam berbisnis dalam siniar Cuan (Cari Untung Bareng Teman) episode “Cerita Bisnis: Kunang Jewelry Studio” yang bisa diakses melalui https://spoti.fi/3ybkCw0.

Bisnis Kunang Jewerly Shop mengambil nama Kunang agar orang dapat mengingatkan dengan mudah sama halnya dengan melihat perhiasan lainnya. Nama ini juga sekaligus sebagai harapan bahwa bisnis ini akan bersinar ke depannya.

Kunang Jewerly Shop dan Keunikannya

Melihat pada apa yang dijual dan nama “jewelry” tentu sebagian orang akan langsung berasumsi bahwa barang-barang yang dijual berharga fantastis. Namun, tidak dengan bisnis UMKM ini. Kunang Jewerly Shop menjual perhiasan dengan harga yang sangat terjangkau.

Baca juga: Mengenal Aset dan Bentuk-Bentuknya

Harga yang ditawarkan oleh tokonya dimulai dari kisaran ratusan ribu rupiah. Dengan harga yang terjangkau, kita bisa mendapatkan perhiasan-perhiasan cantik yang cocok digunakan untuk menambah gaya aksesoris kamu.

Bandrol harga yang murah tentu bisa direalisasikan akibat bahan baku produk yang hanya berdasar pada limbah logam. Selain logam, terdapat juga varian lainnya dengan harga yang lebih bervariatif.

Dian Suri sendiri menuturkan bahwa Kunang Jewelry Shop memiliki tiga orang owner. Ide membangun bisnis tersebut tidak lepas dari karier Dian sendiri yang sebelumnya adalah jewelry desainer yang telah berkecimpung di bidang tersebut selama 12 tahun.

Dengan pengalamannya, Dian telah paham berbagai kondisi di dalam bisnis tersebut tertutama kaitannya dengan luxury jewerly. Salah satu yang paling diingat adalah supply change, dimuali dari bahan material diambil hingga pengolahannya.

Dalam hal ini, sebagai desainer, ia mengaku tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengetahui bagaimana porses material dipilih. Ketika mengunjungi sendiri pertambangan logam mulia di Indonesia, ia menyadari bahwa isu lingkungan yang dibicarakan benar adanya.

Dari hal tersebut, Dian berpikir untuk memulai bisnis sendiri sekaligus memulai pergerakan baru dari hal yang tidak bisa dilakukan saat ia sebagai jewelry designer. Pada awalnya Dian kesulitan karena selama ini bidangnya sangat jauh dengan bisnis.

Oleh karenanya, ia mulai mencari orang yang bisa diajak bekerja sama dalam bisnis kreatif ini. Akhirnya Dian menemukan dua orang rekan yang kini bisa berfokus pada marketing dan bisnis, juga legalisasi dan administrasi.

Agar bisnisnya jauh lebih matang terkait dengan konsep isu lingkungan, Dian mulai mencari alternatif material lain. Dian bersama tim bahkan menelusuri berbagai komunitas lingkungan hidup untuk mengetahui limbah logam apa yang kuantitasnya paling banyak.

Baca juga: Memaksimalkan Work From Anywhere

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com