Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Vaksin Covid-19 Indovac Diharapkan Bisa Kurangi Ketergantungan RI dengan Vaksin Negara Lain

Kompas.com - 17/10/2022, 21:30 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan dan produksi vaksin Covid-19 dinilai tetap harus terus dilakukan meski saat ini pandemi Covid-19 sudah mulai terkendali. Terlebih di saat situasi geo politik seperti saat ini, banyak negara memprioritaskan produksinya untuk kebutuhannya sendiri.

Untuk itu, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Satibi Ali Kusnadi menilai produksi vaksin Covid-19 oleh Biofarma yang diberi nama Indovac sudah tepat. Sebab, vaksin sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.

"Saya melihat vaksin serta obat merupakan produk strategis selain energi dan pangan. Apa lagi dengan jumlah penduduk yang cukup besar maka kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan akan vaksin di Indonesia juga sangat vital," uajr Satibi dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/10/2022).

Baca juga: Ini Keunggulan IndoVac, Vaksin Covid-19 Produksi Bio Farma

Apalagi, lanjut dia, saat ini pemberian vaksin Covid-19 untuk anak-anak juga belum dilakukan. Diharapkan dengan produksi vaksin Covid-19 oleh Biofarma ini dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap vaksin dan obat dari negara lain.

Satibi melihat potensi Indonesia untuk tidak tergantung obat dan vaksin dari negara lain sangat besar. BUMN seperti Biofarma sudah menjadi salahsatu produsen vaksin terbesar di dunia.

Bahkan beberapa vaksin yang diproduksi oleh BUMN farmasi juga sudah diekspor ke berbagai negara di seluruh dunia, seperti vaksin antisera. Bahkan BUMN seperti Pertamina berpotensi untuk dapat membuat bahan baku obat seperti Para Amino Phenol (PAP). PAP merupakan salah satu bahan obat Parasetamol.

Baca juga: Erick Thohir soal Indovac: Sejak Awal Saya Yakin RI Bisa Produksi Vaksin Covid-19

Diakui Satibi, memang 90 persen bahan baku obat dan vaksin masih berasal dari negara lain. Namun dia percaya dengan dukungan pemerintah dan besarnya pasar di Indonesia, BUMN farmasi Indonesia bisa memproduksi bahan baku obat dan vaksin.

Tanpa adanya produksi bahan baku obat dan vaksin, niscaya kemandirian pelayanan kesehatan di Indonesia akan tercapai. Sehingga dengan produksi vaksin Indovac oleh Biofarma ini merupakan prestasi tersendiri bangsa Indonesia.

"Langkah Menteri Erick untuk meminta Biofarma memproduksi Indovac sudah sangat tepat. Kemandirian terhadap vaksin dan bahan baku obat merupakan suatu yang mutlak dilakukan oleh bangsa Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan sinergitas antara BUMN, perusahaan farmasi nasional dan perguruan tinggi dalam memproduksi vaksin serta bahan baku obat. Diharapkan dengan adanya sinergitas tersebut ketergantungan Indonesia terhadap bahan baku obat dan vaksin dari negara lain dapat terus berkurang," kata Satibi.

Saat ini posisi BUMN farmasi di kancah industri farmasi nasional dinilai cukup bagus. Bahkan produksi obat dari Kimia Farma dan Indofarma memiliki market share cukup besar dan dapat bersaing dengan perusahaan farmasi nasional maupun multi Nasional yang ada di Indonesia.

"Dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional, maka produksi obat-obat generik yang diproduksi oleh BUMN farmasi Indonesia akan membuka peluang yang sangat besar bagi mereka untuk dapat berkembang," ucap Satibi.

Selain memproduksi obat, Satibi juga mendorong pemerintah dapat menggembangkan dan memproduksi obat-obat dari bahan herbal asli Indonesia. Sebabm Pemerintah memiliki peran penting dalam menggembangkan obat herbal.

"Indonesia memiliki keragaman hayati yang sangat besar. Sehingga langkah Menteri Erick meminta BUMN menggembangkan dan memproduksi obat herbal merupakan peluang bagi penggembangan produk obat yang berasal dari bahan natural. Mestinya dukungan Pemerintah tak hanya dari Menteri Erick, tetapi Kementrian Kesehatan agar dapat mendorong tenaga kesehatan memberikan resep obat herbal. Sehingga fitofarmaka bisa menjadi produk unggulan Indonesia. Saat ini masih minim tenaga kesehatan yang meresepkan fitofarmaka," tutup Satibi.

Baca juga: Gandeng Perusahaan Farmasi Inggris, Erick Thohir: Bio Farma Akan Kembangkan Obat Hemofilia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com