Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil ke Mahasiswa: Silakan Tanya dan Debat Saya Sekeras-kerasnya

Kompas.com - 18/10/2022, 07:06 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ke-XV di Universitas Negeri Padang, Senin (17/10/2022).

Dalam Rakernas tersebut, Bahlil dikabarkan mencopot pin menterinya (Nayaka) dan mengajak debat terbuka kepada para mahasiswa di sana.

"Saya copot dulu ini (pin). Mari kita buka-bukaan. Silakan tanya dan debat saya sekeras-kerasnya," ucapnya dikutip melalui siaran pers Kementerian Investasi.

Baca juga: Bahlil: Presiden Berganti, Konglomeratnya Itu-itu Saja...

Bahlil pun meminta para mahasiswa mengkritik pemerintah. Menurut dia, dirinya sebagai bagian dari pemerintah, siap menjawab semua pertanyaan yang masih mengganjal di benak para mahasiswa.

"Kalian mau kritik pemerintah, silakan! Di forum ini, saya minta untuk kita melakukan dialog yang konstruktif. Tidak apa-apa. Saya juga kan pernah berangkat dari sana (aktivis mahasiswa)," lanjutnya.

Ditantang Bahlil, peserta Rakernas yang berdatangan dari seluruh Indonesia memberondong Bahlil dengan sejumlah pertanyaan. Di antaranya manfaat jalan tol, krisis ekonomi global, hilirisasi dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Bahlil pun menjelaskan, ancaman krisis di dalam negeri tidak lepas dari dinamika krisis global yang datang silih berganti. Krisis global berawal dari perang dagang antara China dan Amerika Serikat.

Kemudian, muncul krisis kesehatan yakni pandemi Covid-19. Ditambah lagi, perang antara Rusia dan Ukraina. Selain itu, menanti di depan mata ketegangan antara Taiwan dan China. Bahlil mengungkapkan, belum selesai pandemi, muncul perang Ukraina dan Rusia.

Perang ini kata Bahlil, melahirkan dua krisis besar yakni krisis energi dan krisis pangan. Karena kedua negara tersebut bersitegang, Indonesia kata Bahlil, terancam tidak bisa mengonsumsi Indomie dan Pop Mie.

Mengingat 100 persen Indonesia mengimpor gandum dunia, salah satunya dari Ukraina. Demikian juga dengan harga minyak. Di dalam APBN 2022, asumsi harga minyak 63-70 dollar AS per barel.

Harga minyak sejak Januari-Agustus 2022 rata-rata 103 dollar AS per barel. Produksi minyak Indonesia 700.000 barel per hari, sedangkan konsumsinya 1,5 juta barel per hari. Di dalam APBN 2022, subsidi BBM sebesar Rp 135 triliun.

Namun ada yang memprihatinkan, lanjutnya, yakni sebesar 70 persen BBM subsidi tidak tepat sasaran. Sebab subsidi BBM tersebut justru jatuh ke kelompok orang yang berkecukupan. Oleh karena itu, pemerintah mengalihkan subsidi tersebut langsung ke kalangan tidak mampu.

Selanjutnya, Bahlil yang pernah menjadi Ketua Umum Hipmi ini kembali memaparkan bahwa Indonesia berjuang untuk mendorong hilirisasi di pentas dunia seperti pada momen KTT G20.

Sayangnya, tidak semua negara G20 senang dengan program hilirisasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah. Namun, Bahlil mengatakan, pihaknya berhasil menjadikan hilirisasi sebagai bagian dari agenda dunia di KTT G20.

Hilirisasi, menurut Bahlil, akan mampu mengeluarkan Indonesia dari ancaman jebakan pendapatan menengah atau middle income trap untuk menuju negara maju. Sebab itu, dalam mendorong realisasi investasi, pentingnya pemerataan ekonomi di seluruh daerah sebagai salah satu faktor untuk mendukung Indonesia Emas pada tahun 2045.

Upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan mendorong investasi di luar Pulau Jawa. Pun Bahlil menekankan, pentingnya peran generasi muda khususnya mahasiswa untuk turut serta menggerakkan perekonomian daerah salah satunya melalui hilirisasi industri.

Hal ini bertujuan agar pengusaha daerah mendapatkan manfaat secara maksimal dari sumber daya alamnya dan dapat menjadi tuan di daerah sendiri.

Baca juga: 28 Negara Antre Jadi Pasien IMF, Bahlil: Tidak Hanya Negara Berkembang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com