Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Nur
PNS Kementerian Keuangan

PNS Kementerian Keuangan

Pembiayaan Umi: Menumbuhkan Wirausaha yang Responsif Gender

Kompas.com - 18/10/2022, 13:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BELUM lepas pandemi Covid-19, dunia kembali diguncang adanya prediksi bahwa akan terjadi resesi ekonomi akibat kenaikan suku bunga acuan di berbagai bank sentral. Pun demikian dengan Indonesia.

Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sudah mulai menunjukkan titik cerah, kembali menghadapi ujian di depan mata.

Namun, optimisme pertumbuhan ekonomi terus digaungkan. Kita berharap bahwa dengan mulai bangkitnya perekonomian di garis akhir pandemi ini, maka perekonomian negeri kita bisa bertahan dari guncangan resesi.

Nah, salah satu yang diharapkan dapat menjadi pilar kebangkitan atau pertahanan ekonomi tersebut adalah sektor Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah atau UMKM.

UMKM memang telah terbukti cukup kuat bertahan dari guncangan resesi ekonomi. Sejarah telah membuktikan bahwa UMKM relatif dapat bertahan di masa krisis seperti krisis moneter tahun 1998, lalu resesi tahun 2008 dan 2012, serta badai pandemi Covid-19 tahun 2020 hingga sekarang (money.kompas.com, 30 September 2022).

Mungkin jika diibaratkan sebagai sebuah flora, UMKM ibarat rerumputan yang walaupun rendah, seolah lemah dan tidak berdaya, namun justru rumput-rumput itulah yang mampu bertahan tidak roboh diterpa badai sekencang apapun.

Dia tetap bertahan mengikuti tiupan angin kencang, namun tidak sampai mencabut akarnya di kala pepohonan besar bertumbangan dihantam badai.

Perumpamaan sederhana itu menggambarkan betapa UMKM yang dipandang kecil, namun justru bisa tetap bertahan di kala perusahaan-perusahaan besar bertumbangan, bangkrut, atau mengurangi karyawannya.

Dikutip dari Majalah Journey edisi Juni 2022, terbitan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) –sebuah Badan Layanan Umum di bawah Kementerian Keuangan– menyatakan bahwa UMKM menyumbang 61,97 persen PDB pada 2021.

Data ini menunjukkan dengan terang bahwa UMKM menopang sebagian besar perekonomian bangsa ini.

UMKM didominasi kaum perempuan

Sebuah keunikan muncul dari data ini. Disebutkan menurut data yang dilansir dari Kementerian Koperasi dan UKM bahwa 64,5 persen UMKM di negeri ini dikelola oleh kaum perempuan.

Sementara itu, 49,5 persen total populasi Indonesia adalah kaum perempuan. Ketika kita hitung lebih detil, artinya jika jumlah penduduk Indonesia adalah kurang lebih 275 juta jiwa (dukcapil.kemendagri.go.id), maka terdapat lebih dari 136 juta perempuan di negeri ini.

Sedangkan jumlah UMKM di Indonesia tahun 2022 tercatat oleh Kementerian Koperasi dan UKM berjumlah lebih dari 14,5 juta UMKM (kemenkopukm.go.id, 30 Maret 2022).

Maka, dari jumlah tersebut terdapat 64,5 persen (setara dengan 9,3 juta lebih) dikelola oleh kaum perempuan. Luar biasa, bukan?

Fakta itu menunjukkan bahwa kaum perempuan tidak bisa dianggap remeh. Dalam sebuah peribahasa kita bisa mengambil analogi, “Dibalik kesuksesan seorang laki-laki, ada perempuan hebat di belakangnya”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com