Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank DBS Sebut Potensi Resesi Global 2023 Tak Berpengaruh ke Bisnis Asuransi

Kompas.com - 18/10/2022, 15:18 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank DBS Indonesia mengatakan, adanya potensi resesi global tahun depan atau resesi 2023 tidak banyak berpengaruh pada bisnis asuransi yang disalurkan melalui bancaasurance di perusahaannya.

Head of Investment and Insurance Product PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo mengatakan, asuransi merupakan bisnis yang bertujuan untuk memproteksi pemegang polisnya.

"Apakah dengan kondisi tahun 2023 akan mengganggu kami untuk asuransi, jawabannya tidak, karena itu dua tujuan yang berbeda," jelas dia dalam acra virtual Media Briefing Financial Wellness Survey 2022, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Hadapi Resesi 2023, BRI Life Genjot Pertumbuhan Asuransi Mikro

Ia menambahkan, asuransi yang bertujuan untuk proteksi ini berbeda dengan investasi. Dengan begitu, asuransi tidak begitu tergantung dengan iklim investasi.

"Namun, kami tidak dapat melupakan kondisi investasi dan ekonomi, tetapi ketika bicara tentang asuransi itu berbeda. Justru di saat investasi dalam tanda kutip terganggu, maka kita dapat mencari proteksi yang sifatnya memberikan return yang sudah fix," urai dia.

Ia menekankan calon nasabah untuk melakukan diversifikasi. Calon nasabah harus dapat membedakan pengeluaran untuk proteksi dan investasi.

"Proteksi itu tujuannya untuk berjaga-jaga, kalau investasi tujuannya untuk menumbuhkan uang kita," ucap dia.

Baca juga: Kini, Anak Muda Banyak Cari Asuransi Kesehatan

 


Lebih lanjut, Djoko menjelaskan terkait investasi saat ada potensi resesi 2023 atau resesi global. Beberapa produk tertentu seperti obligasi pemerintah khususnya memberikan imbal hasil yang menarik apalagi sekarang harganya banyak yang di bawah harga par.

"Akibatnya, kita bisa membeli obligasi tersebut dengan harga yang lebih murah dan ujung-ujungnya karena kuponnya tetap, seolah-olah menerima return yang lebih tinggi daripada deposito," terang dia.

Terakhir ia menegaskan, selalu terdapat pilihan investasi yang dapat disesuikan dengan para nasabah dan pemegang polis.

Baca juga: Ancang-ancang Hadapi Resesi, Masyarakat Dinilai Perlu Dana Asuransi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com