Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pelaku Bisnis Asuransi Berpenghasilan Rp 1 Miliar Per Bulan, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 19/10/2022, 06:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat asuransi Irvan Rahardjo mengatakan, seorang agen asuransi sangat memungkinkan dapat memperoleh pendapatan sampai miliaran rupiah per bulan.

Hal ini berkaitan dengan video viral di media sosial mengenai pendapatan (income) dari seseorang yang bekerja di dalam bisnis asuransi dapat mencapai Rp 1 miliar per bulan.

Irvan menjelaskan, agen asuransi yang dapat mengumpulkan pendapatan jumbo pada umumnya dari menjual produk unit link.

Baca juga: Viral Video Pelaku Bisnis Asuransi Berpenghasilan Rp 1 Miliar per Bulan, Pengamat: Sangat Mungkin

Sebab, produk unit link memiliki skema komisi agen hingga 99 persen dari premi yang dibayar nasabah selama tiga tahun pertama.

"(Komisi) 99 persen itu untuk tiga tahun pertama kontrak polis nasabah, masing-masing 30 persen, 30 persen, dan 39 persen sejak tahun pertama sampai ketiga," ucap dia kepada Kompas.com, Selasa (18/10/2022).

Meskipun demikian, ia bilang, pada tahun-tahun selanjutnya agen asuransi tidak diberikan komisi kembali.

"Produk unit link menjanjikan komisi paling besar bagi para agen," imbuh dia.

Ia menekankan, jumlah pendapatan yang tergolong besar tersebut sangat memungkinkan didapatkan oleh seorang agen asuransi.

"Sangat memungkinkan, terutama yang berasal dari nasabah-nasabah bank dengan simpanan di atas Rp 5 miliar yang membeli asuransi dengan premi tunggal alias sekaligus," ujar dia.

Baca juga: Ini Penyebab Agen Asuransi Belum Bisa Diganti dengan Kecanggihan Teknologi

Ia menambahkan, sesuai dengan data dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah nasabah dan dana simpanan nasabah di atas Rp 5 miliar mengalami peningkatan signifikan selama pandemi.

"(Hal ini) karena tertahannya aktivitas konsumsi belanja kelompok ini, sementara pendapatan mereka bertambah besar," imbuh dia.

Irvan menjabarkan, fenomena tersebut berbeda dari kelompok nasabah dengan simpanan di bawah Rp 100 juta yang jumlah nasabah dan simpanannya justru berkurang.

Sebelumnya, tersebar video di Instagram yang diunggah oleh akun @feliciaputritjiasaka yang mewawancarai tiga orang wanita, yaitu Jule, Christina, dan Gwen.

Mereka bekerja mengaku sebagai pekerja yang berkecimpung dalam bisnis asuransi.

Jule menyebut dapat mengantongi pendapatan sebesar Rp 1,1 miliar per bulan. Lalu, Christine mengaku mendapatkan penghasilan Rp 1 miliar dari bisnis asuransi. Sementara Gwen mengaku dapat menghasilkan Rp 600 juta dalam sebulan sebagai pelaku bisnis asuransi.

Dalam unggahan Instagram, terdapat catatan bahwa pemilik akun telah memastikan keaslian ucapan ketiga orang tersebut dengan melihat Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) masing-masing.

Baca juga: Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com