Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Prediksi Suku Bunga Acuan AS Masih Berpotensi Naik hingga 4,5 Persen di Akhir 2022

Kompas.com - 19/10/2022, 21:42 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi suku bunga acuan Amerika Serikat (Fed Fund Rate) masih berpotensi naik hingga akhir 2022.

Selama 2022 bank sentral AS (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuan secara agresif yakni sebanyak lima kali dengan total 300 basis poin (bps) menjadi 3-3,25 persen.

Lebih rinci, The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 bps pada 22 September, 75 bps pada 28 Juli dan 16 Juni, 50 bps pada 5 Mei, dan 25 bps pada 17 Maret.

"Kami perkirakan Fed Fund Rate masih akan naik, puncaknya bisa 4,5 persen di akhir tahun bahkan ada yang memprediksi lebih tinggi," ujarnya saat acara Seminar Nasional Badan Keahlian DPR RI, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Gubernur BI Ungkap Arah Kebijakan Suku Bunga Acuan, Apakah Bakal Naik?

Dia melanjutkan, sikap The Fed yang masih agresif tersebut menambah ketidakpastian di pasar keuangan. Hal ini tentu akan berdampak pada negara lain terutama negara berkembang seperti Indonesia.

Akibatnya, kenaikan Fed Fund Rate ini mengapresiasi nilai tukar dollar AS sekitar 19,20 persen di 2022, sebaliknya nilai tukar negara lain menjadi terdepresiasi. Nilai tukar rupiah misalnya, telah terdepresiasi sekitar 7 persen sepanjang 2022.

"Indeks dollar AS 114 ini sangat sangat tinggi sepanjang sejarah, Jika diukur pada setahun terakhir, sudah terjadi penguatan dollar AS 20-25 persen. Menyebabkan mata uang seluruh dunia termasuk rupiah dalam tekanan," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, langkah The Fed yang agresif menaikkan suku bunga acuannya mengindikasikan fed Fund Rate akan terus mendaki jauh di atas level saat ini.

Pasalnya, bank sentral AS tersebut berupaya menurunkan inflasi yang mendekati level tertinggi sejak awal 1980-an. Adapun besaran Fed Fund Rate saat ini menjadi yang tertinggi sejak awal tahun 2008.

"Pesan utama saya tidak berubah sejak Jackson Hole," ujar Ketua Federal Reserve Jerome Powell saat konferensi pers, dikutip dari CNBC, Kamis (22/9/2022).

Baca juga: Dampak Kenaikan Suku Bunga Acuan BI, Ekonom: Biaya Hidup Masyarakat Jadi Lebih Mahal

Hal ini merujuk pada pidato yang pernah dia sampaikan saat simposium tahunan The Fed pada Agustus lalu di Wyoming, AS: "FOMC sangat bertekad untuk menurunkan inflasi menjadi 2 persen, dan kami akan terus melakukannya sampai pekerjaan selesai."

Artinya, The Fed menaikkan suku bunga acuan kali ini untuk menekan inflasi AS menjadi 2 persen.

Seiring dengan kenaikan suku bunga besar-besaran, pejabat The Fed mengisyaratkan niat untuk terus menaikkan sampai Fed Fund Rate mencapai titik akhir sebesar 4,6 persen pada 2023. Hal itu menyiratkan kenaikan suku bunga seperempat poin tahun depan tetapi tidak ada penurunan.

Baca juga: Tahan Modal Asing Keluar dan Jaga Nilai Tukar Rupiah, BI Perlu Naikkan Suku Bunga Jadi 4,75 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com