Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Sebut Produksi Beras di Tahun Depan Akan Menurun, Kenapa?

Kompas.com - 21/10/2022, 19:50 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Petani Indonesia memprediksi Indonesia akan mengalami penurunan produksi beras sampai 30 persen di tahun 2023.

Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia Muhammad Nuruddin mengatakan, hal ini diakibatkan karena faktor iklim LaNina dan ElNino.

Baca juga: BPS Prediksi Produksi Beras Nasional Meningkat Jadi 32,07 Juta Ton Pada 2022

"Sekarang ini lagi musim hujan LaNina, nanti di bulan Januari ada efek ElNino. Kalau petani yang sekarang lagi gagal panen di pesisir selatan, itu pasti terjadi penurunan produksi dari 50 juta ton gabah kering panen, mungkin sekitar 20-30 persen terjadi penurunan," ujarnya dalam bincang Hari Pangan Sedunia 2022: Tantangan Mewujudkan Ketahanan Pangan di Indonesia di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Walau demikian dia berharap Indonesia tidak kekurangan stok beras.

Dia juga menilai pemerintah akan melakukan kebijakan impor. Sebab produksi beras dari tahun ke tahun menurun lantaran luas lahan panen yang setiap tahun berkurang.

Baca juga: Respons Kenaikan Harga Beras, Menteri Zulhas: Kalau Harga di Bulog Naik, Pemerintah Langsung Subsidi

"Mau enggak mau itu pasti akan impor di tahun depan. Kalo enggak penyelundup-penyeludup impor di tahun depan tidak akan terkontrol," ujarnya.

"Tapi daripada itu, mending diformulasikan upaya apa yang cocok supaya enggak ada impor, selundupan ya fare aja, jujur bahwa faktor iklim menurunkan produktifitas padi secara nasional mau enggak mau kita harus impor beras untuk mencegah gejolak harga pangan itu," sambung dia.

Baca juga: Kementan: Kita Punya Banyak Bahan Baku Pangan yang Berpotensi Jadi Subtitusi Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com