Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Punya Uang Pasti Bahagia?

Kompas.com - 24/10/2022, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nika Halida Hashina dan Brigita Valencia Bellion

KOMPAS.com - Tidak munafik bahwa semua orang membutuhkan uang. Saat ini uang seperti faktor penting untuk manusia bisa bertahan hidup. Tidak hanya itu, uang juga menjadi salah satu faktor dalam memenuhi ego manusia, kesengsaraan, bahkan kesenangan.

Siapa yang tidak ingin memiliki banyak uang? Money can buy happiness, mungkin menjadi frasa yang banyak disetujui orang. Memiliki banyak uang dapat memberi dampak besar pada kualitas hidup kita.

Mulai dari jenis makanan, tempat tinggal, kendaraan, bahkan kebutuhan darurat seperti kesehatan sangat dipengaruhi oleh uang. Tak bisa dimungkiri, uang dapat melindungi kita dari hal-hal yang mungkin membuat kita tidak bahagia.

Namun, memiliki banyak uang adalah segalanya juga tidak tepat. “Seberapa besar sih value money buat lu?” diungkapkan Fellexandro Ruby, Entrepreneur dan Podcaster, dalam siniar Obsesif berjudul “Fellexandro Ruby: Money Actually, The Real Relationship with Money” yang dapat diakses melalui spoti.fi/3yS1qnA.

Pakar kesejahteraan sosial, Gethin Nadin mengatakan bahwa "Uang memang berkontribusi pada kebahagiaan terutama jika bisa membantu kita memenuhi kebutuhan dasar. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa uang dengan jumlah yang sangat banyak sebenarnya kurang membahagiakan."

Pernyataan tersebut dilandasi berbagai faktor, seperti egosentrisme atau keduniawian. Akibatnya, banyak dari mereka yang luput untuk percaya bahwa kebahagiaan juga bisa diraih, tanpa terlalu keras terhadap diri sendiri.

Baca juga: Begini Cara Membeli ETF untuk Pemula

Selain itu, kita juga sering berpikir bahwa hidup akan jauh lebih baik jika kita memiliki lebih banyak uang. Tanpa sadar daftar angan-angan itu terus berlanjut, walaupun sebenarnya kita sudah berkecukupan.

Dalam psikolog hal ini disebut dengan "Treadmill Hedonic". Hal-hal yang baru dimiliki dengan cepat akan menjadi barang "lama", lalu kita merasa kembali perlu untuk menggantinya dengan barang yang baru.

Gaji yang Lebih Besar Membuat Kita Lebih Bahagia?

Mendukung pendapat sebelumnya, Sonja Lyubomirsky, peneliti di University of California, merampungkan studi tentang kaitan uang dan kebahagiaan. Dia menemukan bahwa orang-orang yang berpenghasilan 30.000 dolar berpikir bahwa mereka perlu menaikkan gaji tahunan mereka menjadi 50.000 dolar untuk bahagia.

Singkatnya, orang selalu berpikir bahwa mereka membutuhkan lebih banyak uang untuk bahagia.

Sifat tersebut manusiawi, namun dibanding terus merasa kurang dalam pikiran negatif, lebih baik menerimanya dengan pikiran positif sembari berpikir bagaimana mendapatkan lebih banyak pemasukan tanpa membebani diri sendiri.

Jangan sampai uang malah membuatmu semakin jauh dari kebahagiaan.

Selain itu, banyak pendapat yang mengatakan bahwa semakin besar pemasukan, maka semakin besar pula pengeluaran. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena uang juga dapat membuat kesadaran akan kualitas hidup turut meningkat.

Akan tetapi, jangan jadikan ini alasan untuk terus terbebani ketika melihat pengeluaran. Kita bisa membuat perencanaan keuangan agar pengeluaran yang lebih besar tersebut dapat ditekan.

Baca juga: “Quiet Quitting”: Fenomena yang Banyak Pekerja Masa Kini Alami

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com