Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil Bocorkan Kucuran Dana Investasi ke Proyek IKN Capai Rp 200 Triliun, Ini Negara Investornya

Kompas.com - 24/10/2022, 17:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mendapat kucuran dana dari investor asing sekitar Rp 200 triliun.

"Angkanya tidak mengecewakan. Artinya bahwa minimal Rp 200 triliun itu akan kita bisa wujudkan dalam pembangunan proyek IKN di tahap pertama," katanya dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan III, melalui kanal Youtube Kementerian Investasi, Senin (24/10/2022).

Untuk total dana yang dibutukan pembangunan IKN tersebut mencapai Rp 500 triliun yang 20 persennya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Baca juga: Menteri PUPR Ingin Pembangunan IKN Nusantara Jadi Karya Infrastruktur Berkualitas

Adapun negara yang tertarik berinvestasi di IKN yaitu Uni Emirat Arab, China, Korea Selatan, dan Taiwan serta beberapa Negara Eropa. Negara-negara tersebut telah menyampaikan ketertarikannya.

Lebih lanjut kata Bahlil, Uni Emirat Arab menyatakan niatnya menyetorkan dana sebesar 20 miliar dollar AS ke Indonesia. Dana tersebut termasuk untuk investasi di proyek ibu kota negara yang baru.

"Kami targetkan 2023 ini, ada secercah harapan karena mereka (investor asing akan masuk di IKN. IKN itu gede sekali (dana proyeknya). Yang sudah oke mereka akan masuk di IKN, dan beberapa investasi sektor yang lainnya ada yang masuk dari China, kemudian Korea, Taiwan beberapa negara Eropa pun dan mereka sudah menyampaikan penawarannya kepada kami," ucapnya.

Dirinya pun optimis, pada 2024 nanti, keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengadakan upacara peringatan 17 Agustus di IKN dapat terwujud.

Baca juga: Soal Investasi IKN, Erick Thohir: Jangan Ada Persepsi Jakarta Ditinggalkan

Insentif Usaha IKN

Kementerian Investasi (Kemeninvest) dipercayakan untuk menggodok rancangan peraturan pemerintah (RPP) terkait insentif bagi investor yang ingin menanamkan modalnya untuk usaha di IKN.

Tadinya, RPP insentif ini ditargetkan Oktober tahun ini rampung. Namun, Bahlil akui masih butuh waktu tambahan untuk menyelesaikannya.

"Untuk insentif IKN kita lagi bahas sekarang RPP-nya lagi dibahas sama presiden. Seharusnya selesainya di bulan Oktober ini. Kebetulan PP untuk insentif itu komandannya di Kementerian investasi, jadi sekarang lagi dibahas. Kasih kami nafas sedikit. Insya Aallah saya akan kejar untuk targetnya," ungkapnya.

Baca juga: Skema KPBU Proyek IKN Tarik Minat Investor Asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com