Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Digital Dinilai Bisa Meminimalisir Resiko Kejahatan Siber

Kompas.com - 25/10/2022, 20:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Founder dan Group CEO VIDA Niki Luhur mengatakan, identitas digital bisa meminimalisir risiko kejahatan siber.

Dia menuturkan, dalam menghadirkan sistem identitas digital yang tangguh dengan manajemennya yang bertanggung jawab, para pemain industri seperti VIDA memahami pentingnya penerapan standar global dan praktik terbaik di industri bahkan hingga melampaui standar kepatuhan atau beyond compliance.

Salah satunya adalah dengan menghadirkan teknologi biometrik yang menawarkan level keamanan lebih tinggi dari sekadar kata sandi atau PIN.

Baca juga: Punya Potensi Digital yang Tinggi, RI Perlu Manfaatkan Momentum Digitalisasi

"Disinilah identitas digital berperan melindungi penggunanya dari risiko kejahatan siber dan menciptakan ekosistem digital yang lebih aman. Selain itu, sebagai penyedia digital trust, kami terus berprinsip untuk menciptakan solusi digital trust yang berorientasi pada pengguna serta mudah diakses oleh siapa saja," ujarnya dalam jumpa pers virtual, Selasa (25/10/2022).

Menurut dia, dalam menciptakan digital trust masyarakat, kehadiran identitas digital serta manajemennya yang bertanggung jawab berperan penting dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa keamanan dan kerahasiaan data mereka terjaga serta terkelola dengan baik.

Sementara itu Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI Arif Mustofa mengatakan, pelaku industri digital harus mampu menjamin keamanan data pengguna karena hal tersebut akan memperbesar dampak positif terhadap keberlangsungan industri, khususnya kepercayaan publik kepada layanan dan sistem elektronik.

"(Oleh karena itu) kerjasama pemerintah dan dunia usaha menjadi sangat diperlukan. Hal tersebut terkait dalam pengembangan platform digital yang nyaman dan dapat melindungi data warga negara serta dapat meningkatkan kemudahan akses masyarakat ke layanan keuangan, kesehatan, pendidikan, dan layanan pemerintah secara elektronik," ujarnya.

Baca juga: Indonesia Dinilai Perlu Memaksimalkan Potensi Ekonomi Lewat Aksesibilitas Digital

Tentu hal ini menurut dia, membutuhkan standard interoperabilitas yang jelas untuk memastikan sebanyak mungkin layanan dapat diakses dan inklusif.

Wakil Ketua Gugus Tugas Integritas dan Kepatuhan B20 Indonesia Paolo Kartadjoemena mengungkapkan bahwa penerapan identitas digital dapat memaksimalkan pengamanan data dan meminimalkan risiko kejahatan siber.

Hal ini mengingat resiko pencurian data yang marak terjadi saat ini dan dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Inilah pentingnya membangun infrastruktur keamanan siber yang memungkinkan bisnis dari segala ukuran dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital. Memiliki cara verifikasi digital yang cepat, efisien, dan juga dapat diandalkan, menjadi building blocks dalam membangun hal ini. (Untuk itu) Keamanan siber tidak hanya menjadi isu teknologi, tetapi juga isu bisnis,” ujar Paolo.

Baca juga: Marak Belanja Online, Nilai Transaksi Digital Banking Tumbuh 29,47 Persen Kuartal III-2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com