Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Proyeksi IHSG Hari Ini

Kompas.com - 26/10/2022, 06:03 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,06 persen ke posisi 7.048,38 pada sesi perdagangan Selasa (25/10/2022). Koreksi tersebut mengakhiri reli 6 hari berturut-turut IHSG.

"IHSG ditutup melemah terbatas setelah sempat menguat di awal sesi perdagangan," ujar Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper, dalam risetnya, Selasa.

Dennies memproyeksi koreksi akan berlanjut pada sesi perdagangan Rabu (26/10/2022). Indeks saham diproyeksi bergerak pada rentang support-resistance 7.017-7.093 dan secara luas 6.986-7.138.

Baca juga: Simak Cara Transfer BCA ke OVO dengan Mudah


Menurutnya, secara teknikal candlestick membentuk shooting star dengan stochastic yang membentuk deadcross saat mendekati area overbought. Ini mengindikasikan potensi pelemahan.

"Pergerakan akan ditopang musim rilis kinerja emiten per kuartal III-2022. Sementara investor juga akan mencermati fluktuasi nilai tukar rupiah," katanya.

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG terlihat kembali pada rentang konsolidasi. Ini terjadi pasca indeks saham mengalami kenaikan jangka pendek pada beberapa waktu sebelumnya. 

Baca juga: Per September 2022, Bank Mandiri Himpun Penerimaan Negara Rp 517 Triliun

"Minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG hingga jelang berakhirnya tahun 2022 masih menjadi tantangan tersendiri bagi emiten yang berada dalam pasar modal," ujarnya.

Namun demikian, William mengatakan masih terdapatnya aliran modal asing masuk atau capital inflow ke pasar modal secara tahun kalender (year to date/ytd) menunjukan terjaganya minat investor asing. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, sejak Januari hingga 20 Oktober 2022 terdapat modal asing masuk bersih sebesar Rp 72,98 triliun di pasar saham.

"Sehingga momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang," ucapnya.

Baca juga: Tingkatkan Pendapatan Masyarakat, BCA Beri Pelatihan 30 Penenun di NTT

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com