Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Naik Imbas Kekhawatiran Pasokan dan Pelemahan Dollar AS

Kompas.com - 26/10/2022, 07:13 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (25/10/2022) waktu setempat. Pergerakan harga minyak dibayangi oleh kekhawatiran akan pasokan dan pelemahan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang lainnya.

Mengutip CNBC, benchmark minyak mentah berjangka Brent ditutup naik 0,28 persen pada level 93,52 dollar AS per barrel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 0,87 persen pada posisi 85,32 dollar AS per barrel.

Pergerakan harga minyak yang naik pada hari Selasa, terjadi setelah sempat mengalami penurunan lebih dari 1 dollar AS per barrel. Hal ini terjadi akibat indeks dollar AS yang mengalami penurunan selama perdagangan sore, membuat minyak dalam mata uang dollar AS lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, dan mendorong harga lebih tinggi.

Baca juga: Program Filtrasi Air Gambut Bantu Masyarakat Dapatkan 4.000 Liter Air Bersih Per Hari

Dukungan lebih lanjut datang dari komentar menteri energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, bahwa stok energi digunakan sebagai mekanisme untuk memanipulasi pasar.

“Adalah tugas saya untuk menjelaskan bahwa kehilangan stok darurat mungkin menyakitkan di bulan-bulan mendatang,” katanya pada konferensi Future Initiative Investment (FII) di Riyadh.

Sementara itu, Fatih Birol, kepala Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pengetatan pasar untuk gas alam cair (LNG) di seluruh dunia dan pengurangan pasokan oleh produsen minyak utama telah menempatkan dunia di tengah krisis energi global pertama yang sesungguhnya.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Variatif, Apa Sebabnya?


Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group menuturkan, komentar dari Riyadh dan dari IEA adalah pengingat bahwa ketika menyangkut krisis energi, ini masih jauh dari selesai.

"Masih ada kekhawatiran pasar kekurangan pasokan,” kata Phil Flynn.

Minyak turun lebih dari 1 dollar AS per barrel di awal perdagangan pada hari Selasa di tengah tanda-tanda aktivitas ekonomi yang tidak pasti di Amerika Serikat dan China, dua konsumen minyak terbesar dunia.

Pada hari Senin, data pemerintah AS menunjukkan impor minyak mentah China pada bulan September sebesar 2 persen atau lebih rendah dari tahun sebelumnya, sementara aktivitas bisnis berkontraksi di zona euro, Inggris dan Amerika Serikat pada bulan Oktober.

Di sisi lain, persediaan minyak mentah AS diperkirakan akan meningkat minggu ini, yang dapat membatasi kenaikan harga. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata bahwa persediaan minyak mentah naik 200.000 barrel dalam seminggu hingga 21 Oktober.

Baca juga: Beli iPhone 14 Dapat Promo Bebas 2 Kali Cicilan, Mau?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com