Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Ingin Pertamina, PLN, dan Geo Dipa Energi Merger

Kompas.com - Diperbarui 27/10/2022, 12:16 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan keinginannya untuk melakukan konsolidasi tiga perusahaan BUMN energi yakni PT PLN (Persero), PT Pertamina, dan PT Geo Dipa Energi. Hal ini sebagai upaya untuk mendorong investasi pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).

Dalam acara Special Event Road to G20 by Himpuni di IPB International Convention Center Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2022), Erick mengatakan menggabungkan tiga perusahaan tersebut dalam rangka mendukung pendanaan untuk proyek EBT.

“Kita punya tiga perusahaan yang sudah melakukan geotermal, seperti Pertamina, PLN, dan Geo Dipa Energi di bawah Kementerian Keuangan. Saya ingin tiga perusahaan ini merger menjadi satu kesatuan,” kata Erick.

Baca juga: Erick Thohir: Mantan Koruptor Dilarang Jadi Direksi BUMN

Erick mengungkapkan, saat ini Pertamina melalui Pertamina Geotermal Energy (PGE) lebih dulu menghimpun pendanaan melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

“Step awal sudah kita lakukan dengan PGE, supaya kita bisa kembali mendapat akses dana untuk berkembang, salah satu pilihannya adalah Go Public, agar tidak membebani keuangan negara terus menerus,” lanjutnya.

Erick mengatakan, alasan PGE menjadi yang pertama di sektor energi yang memulai IPO adalah karena keuangan yang baik, sementara itu PLN akan menyusul sembari memperbaiki kinerja keuangannya.

“PLN di belakang, dan Pertamina maju duluan, karena (kinerja keuangannya) sehat,” jelas Erick.

Baca juga: Biaya Kereta Cepat Bengkak, Erick Thohir: Harga Baja Naik Luar Biasa


Erick mengungkapkan, skema penghimpunan dana juga akan dilakukan juga pada perusahaan BUMN energi yang menggarap proyek EBT. Pihaknya juga mendorong pengembangan pembangkit-pembangkit EBT dari energi surya, angin, hingga hidro.

Mantan Presiden Inter Milan ini mengatakan, potensi geotermal atau panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, yakni mencapai sekitar 24 gigawatt (GW). Sayangnya potensi tersebut belum terserap secara optimal.

“Kita mendorong yang namanya investasi renewable energy, dan kita melihat potensi geotermal di Indonesia sangat besar sekali, sementara hingg hari ini kita baru men-develop sekitar 2,1 GW,” lanjut dia.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik Imbas Kekhawatiran Pasokan dan Pelemahan Dollar AS

Pembetulan:
Star Energy diganti menjadi PT Geo Dipa Energi
Sebelumnya Erick Thohir menyebutkan bahwa yang akan dimerger termasuk Star Energy. Setelah dicek ke Kementerian BUMN, disampaikan koreksi bahwa merger yang dimaksud ialah dengan PT Geo Dipa Energi, bukan Star Energy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com