Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuitan Komisarisnya Pelesetkan Khilafah, Ini Respons Pelni

Kompas.com - 26/10/2022, 15:37 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris PT Pelni (Persero) Kristia Budiyarto tengah menjadi sorotan, setelah memplesetkan kata khilafah dalam cuitannya.

Pelesetan kata tersebut diunggah dalam cuitan yang menyebutkan bahwa dalam memilih calon presiden (capres) tidak boleh asal, dan didukung oleh kelompok radikal.

"Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilaf*ck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas," tulis pria yang kerap disapa Kang Dede itu, Minggu (23/10/2022).

Baca juga: Profil Kristia Budiyarto, Komisaris BUMN yang Cuitannya Banjir Kecaman karena Pelesetkan Khilafah

Cuitan tersebut kemudian menuai banyak respons dari netizen. Sejumlah netizen menilai cuitan tersebut tidak pantas, mengingat Kristia Budiyarto saat ini menjabat sebagai komisaris perusahaan pelat merah.

Terkait dengan cuitan tersebut, manajemen Pelni menegaskan, pernyataan tersebut tidak ada kaitannya dengan perusahaan. Seluruh pandangan dan aktivitas pribadi Kristia Budiyarto dinilai menjadi ranah privasi.

"Menanggapi cuitan Komisaris Independen Pelni, Bapak Kristia Budiyarto, dapat kami sampaikan bahwa kami mengikuti perkembangan yang terjadi di media sosial dan cuitan tersebut sepenuhnya merupakan pandangan dan aktivitas pribadi beliau, sehingga tidak ada kaitannya dengan perusahaan," ujar VP Corporate Secretary Pelni, Opik Taupik, kepada Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Lebih lanjut Opik bilang, sebagai badan usaha milik negara (BUMN), perushaaan menjunjung tinggi nilai budaya AKHLAK, yang merupakan akronim dari akhlak, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboraitf.

"Dan taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta fokus melaksanakan tugas pokok yang diamanahkan oleh negara kepada kami dengan sebaik-baiknya," ucap Opik.

Baca juga: Profil Emir Moeis, Mantan Koruptor yang Jadi Komisaris Anak BUMN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com