Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Jangan Sampai Ganti Pimpinan, Ganti Juga Kebijakannya...

Kompas.com - 27/10/2022, 13:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, tidak ada lagi pihak yang mempersulit perizinan untuk para pelaku usaha. Hal itu ia ungkapkan dalam webinar berjudul Pangkas Port Stay dan Cargo Stay di Pelabuhan, Jakarta, Kamis (27/10/2022).

"Misalnya, untuk mengeluarkan rekomendasi serta syarat-syarat yang mempersulit pelaku usaha apalagi adanya UU Cipta Kerja dan PP turunannya. Sehingga tidak ada lagi istilah kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah. Itu bahasa primitif, sudah benar-benar usang," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko memberikan tiga catatan untuk pembenahan di lingkungan pelabuhan. Pertama, pastikan perubahan ini terlembagakan di dalam sistem berbagai penyederhanaan. Prosedur reformasi pelabuhan harus terus berjalan.

Baca juga: Moeldoko: Masyarakat Tidak Perlu Ragu Beralih ke Kendaraan Listrik

Dia meminta agar dibuatkan sistem informasi yang andal dan bagus serta terintegrasi. Kemudian pastikan kanal pengaduan pelayanan, suap maupun pungli di pelabuhan responsif.

"Jangan sampai ganti pimpinan, ganti juga kebijakan sehingga nanti kita seperti 'poco-poco' gitu, maju mundur, maju mundur. Jadi intinya adalah kita harus menuju semakin efisien dan efektif dalam pelayanan," katanya.

Kedua, lanjut Moeldoko, seluruh stakeholder di pelabuhan harus berkomitmen menjalankan kebijakan pemerintah dan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Stranas PK agar pelabuhan benar-benar menjadi etalase Indonesia di dunia internasional.

"Jangan sampai aksi ini berjalan masih ada pungli pelayanan publik di lapangan," tegasnya lagi.

Baca juga: Kata Moeldoko soal Tantangan Pengembangan Kendaraan Listrik di RI: Ibarat Ayam dan Telur

Terakhir, dia ingin aksi pencegahan korupsi pada tahun 2022-2024 harus bisa diukur dampaknya. Tidak mesti berfokus pada output dan proses semata.

"Hal ini untuk memperkuat komunikasi Stranas PK kepada masyarakat publik bahwa pemberantasan korupsi oleh pemerintah yang tidak pernah surut ini diketahui oleh publik dengan baik. Sehingga perkembangannya bisa diikuti oleh masyarakat," pungkasnya.

Baca juga: Moeldoko Sebut Harga Pangan Tetap Stabil usai Kenaikan Harga BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com