Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop Bakal Pantau Perkembangan UMKM di Dunia Digital

Kompas.com - 27/10/2022, 17:26 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) mengatakan, pihaknya akan mengembangkan dashboard pemantauan perkembangan dari pelaku UMKM di dunia digital.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah mengungkapkan, ada beberapa hal yang telah dilakukan dalam upaya merealisasikan program digitalisasi 30 juta UMKM.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, Kemenkop-UKM menargetkan sebanyak 30 juta pelaku UMKM dapat masuk ke dalam platform digital pada tahun 2024.

Baca juga: Mendag Zulhas: Buat Kita, Resesi Ini Jadi Peluang...

"Problem yang ada memang terjadi kesenjangan integrasi database. Kami memiliki banyak data UKM, tapi tersebar, belum terstandarisasi," ujar dia dalam konferensi pers daring, Kamis (27/10/2022).

Ia menambahkan, saat ini proses digitalisasi Indonesia luar biasa. Untuk itu, Siti akan mengembangkan dashboard pemantauan perkembangan pelaku UMKM di dunia digital.

Demi mencapai target 30 juta UMKM go digital pada 2024, pihaknya menggandengn project management office (PMO). Badan yang baru dibentuk bulan ini kana membangun dashboard untuk memonitor dan memantau perkembangan UMKM secara digital.

Baca juga: CIMB Niaga Bukukan Laba Bersih Rp 3,84 Triliun hingga Akhir September 2022


"Rencana percepatan dilakukan dengan menghubungkan data-data yang terkoneksi dengan SDIT, piloting Regsosek serta melakukan kerja sama dengan iDea melalui kampanye Bangga Buatan Indonesia (BBI) sehingga terkoneksi dengan tujuh kelompok dan aspek digitalisasi," terang dia.

Siti bilang, pada bulan November KemenkopUKM akan mengejawantahkan percepatan target para pemangku kepentingan yang terdiri dari 22 kementerian dan lembaga.

Pihaknya juga akan mendorong percepatan melalui pemerintah daerah, platform digital, lembaga keuangan, dan lembaga pendidikan.

Baca juga: Ekonom soal Shadow Banking: OJK Harus Tegakkan Aturan Main

Secara rinci, dalam proses transformasi digital akan dilakukan dan didukung pemangku kepentingan di daerah dengan porsi mencapat 60 persen.

"Atau pada tahun 2023 mencapai 2,4 juta dan pada tahun 2024 mencapai 3,4 juta UMKM on boarding," ucap dia.

Sisanya, sebesar 40 persen akan dilakukan oleh kementerian dan pemangku kepentingan yang terlibat. Targetnya pada tahun 2023 dapat mencapai 1,6 juta dan pada tahun 2024 jumlahnya dapat mencapai 6 juta UMKM yang on boarding.

"Potensi ekonomi digital ini sangat besar, kami berharap pelaku UMKM Indonesia dapat go digital dan akhirnya dapat go global," tandas dia.

Baca juga: Ada Potensi Resesi Global, Kemenkop Janji Bantu Pelaku UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com