Oleh: Nika Halida Hashina dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Siapa pun dapat berinvestasi, termasuk di antaranya adalah para orangtua. Tidak pernah ada kata terlambat dalam investasi. Oleh karenanya, sebagai generasi muda kita bisa membantu memperkenalkan investasi yang bisa orangtua lakukan.
Investasi dikenal juga dengan kegiatan menanamkan modal, baik secara langsung ataupun tidak. Hal ini sangat diperlukan oleh orang dengan usia lanjut, terkait dengan kebutuhan manajemen dana kini atau saat pensiun.
Selain kesadaran dari kita sendiri, sering kali orangtua juga tidak ingin ketinggalan zaman mengenai pengelolaan keuangan yang diminati saat ini.
Oleh karena itu, ia mencari tahu sendiri dengan tujuan kestabilan atau kebebasan finansial. Dari hal itulah kita harus mengajarkan kepada mereka agar orangtua tidak tersesat saat berinvestasi.
Joice Tauris Santi, Jurnalis Kompas.id dan penulis finansial, membagikan pentingnya memperkenalkan investasi kepada orangtua dalam siniar Cuan episode “Obrolin Investasi ke Orangtua” yang dapat diakses melalui dik.si/CUAN_Orangtua.
“Investasi bodong kebanyakan dialami oleh orangtua. Nah, kenapa hal itu bisa terjadi? Karena minimnya pengetahuan soal investasi,” ujar Joice.
Joice juga memaparkan survei nasional literasi keuangan tahun 2021 yang mengungumkan tingkat inklusi sudah mencapai 79,16 persen. Sementara, tingkat literasi keuangan secara umum hanya 38 persen. Lebih khusus lagi, tingkat literasi pasar modal hanya lima persen.
Baca juga: Monetisasi Masyarakat Betawi dan Geliat Metropop
Hal ini menunjukkan bahwa dari 100 orang Indonesia, sebanyak 79 orang telah mencoba membeli produk keuangan, namun hanya 38 orang di antaranya yang telah sepenuhnya memahami produk-produk keuangan tersebut.
Begitu pula dengan pasar modal, dari 100 orang yang memahaminya hanya lima orang.
Banyaknya orang yang tergiur untuk membeli produk keuangan disinyalir karena branding perusahaan penjual yang dilakukan di internet.
Hal ini banyak menyasar orangtua sebab iming-iming dilakukan dengan menampilkan keuntungan yang bisa didapat tanpa menjelaskan risikonya.
Orang-orang tua yang belum paham mengenai hal ini hanya berpikir bahwa investasi merupakan langkah yang tepat untuk menambah uang mereka di kemudian hari. Berikut adalah hal yang bisa kita lakukan untuk memperkenalkan investasi ke orangtua.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah pastikan orangtua nyaman ketika kita ajak bicara. Hal termudah yaitu tanyakan bagaimana rencana keuangan mereka. Misalnya, ketika pemasukan mereka hanya dari dana pensiun, tanyakan apakah ada keinginan untuk membuka usaha atau menginvestasikannya.
Dalan investasi, orangtua mungkin masih berada pada pemahaman bahwa investasi yang bisa dilakukan yaitu emas, tanah, rumah sewa, dan lainnya. Mereka belum memahami sepenuhnya cara kerja investasi saham, pasar uang, dan lainnya.