Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Di Tengah Cuaca Ekstrem, Kementan Dorong Petani di Gianyar Manfaatkan Asuransi

Kompas.com - 28/10/2022, 13:21 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendukung petani di Kabupaten Gianyar, Bali mengasuransikan lahan pertanian.

Pasalnya, penggunaan asuransi pertanian diharapkan bisa memberikan perlindungan terhadap usaha tani, khususnya untuk menghindari gagal panen yang membayangi petani saat ini.

Sebab, cuaca ekstrem mengakibatkan sejumlah saluran irigasi di Gianyar tersumbat dan varietas terancam mengalami pembusukan akar dan batang.

“Di tengah cuaca ekstrem saat ini, petani harus mengambil langkah untuk menjaga lahan pertanian. Sebab kondisi ekstrem bisa membuat tanaman menjadi gagal panen. Akibatnya bukan hanya petani yang merugi, stok bahan pangan masyarakat pun bisa terhambat,” katanya, Kamis (27/10/2022).

Hal yang sama juga diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil.

Baca juga: Peroleh Bantuan RJIT dari Kementan, Produktivitas Pertanian Poktan di Kolaka Timur Meningkat

“Cuaca ekstrem membuat petani tidak tenang karena ada ancaman gagal panen. Untuk itu, kami sarankan petani mengasuransikan lahan. Biarkan asuransi melindungi lahan. Jika gagal panen, ada ganti rugi yang dapat di klaim petani,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Ali mengatakan, dengan ganti rugi itu, petani akan kembali memiliki modal untuk tanam sehingga kegiatan pertanian tidak berhenti dan petani terhindar dari kerugian.

Terkait ancaman gagal panen tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar menargetkan 2.000 hektar (ha) lahan tanaman padi diasuransikan.

Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Gianyar IB Purnama mengatakan, target asuransi tersebut sudah terealisasi. Lahan pertanian yang dapat diasuransikan adalah yang memasuki masa tanam.

Program asuransi tersebut pun tidak memberatkan. Petani cukup membayar sebesar Rp 36.000 per ha dengan subsidi pemerintah sebesar Rp 144.000.

Baca juga: Kementan Kenalkan Biosaka ke Petani Pemalang, Dirjen: Bisa Pangkas Ongkos Produksi

"Target 2.000 ha ini sudah berjalan merata di seluruh kecamatan di Gianyar," jelas Purnama.

Sementara itu, dari keseluruhan petani yang mengikuti asuransi, terdapat 1 ha lahan padi yang gagal panen.

Purnama mengatakan, gagal panen memang kerap dialami para petani karena sejumlah faktor.

Dia mencontohkan, gagal panen terjadi di Subak Langkih, Kecamatan Tegalalang, dengan luas lahan 0,5 ha akibat hama tikus.

Gagal panen juga terjadi di Subak Laud, Kecamatan Sukawati dengan luas 0,5 ha akibat serangan hama wereng coklat.

Baca juga: Kementan: Kita Punya Banyak Bahan Baku Pangan yang Berpotensi Jadi Subtitusi Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com