Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kunci Memacu Bisnis Inklusif untuk UMKM

Kompas.com - 31/10/2022, 11:58 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) menjelaskan ada beberapa kunci utama untuk mendorong bisnis inklusif bagi UMKM di kawasan ASEAN.

Staf Ahli Menkop-UKM Bidang Hubungan Antar Lembaga Luhur Pradjarto mengatakan, hal pertama yang perlu dilakukan untuk membentuk bisnis inklusif adalah melakukan pelatihan dan mentoring kepada UMKM untuk mendukung transisi usaha.

Selanjutnya, pentingnya transformasi digital dan ekonomi hijau untuk bisnis inklusif dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).

“Yang ketiga, pentingnya kemitraan antara UMKM dengan usaha besar dalam meningkatkan partisipasi UMKM ke dalam rantai pasok,” ucap Luhur dalam siaran pers, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Vale Indonesia dan Komitmen Bangun Sektor Pertambangan

Ia menambahkan, membangun entrepreneur inklusif juga dapat menjadi langkah utama untuk memulai bisnis inklusif.

Konsep bisnis inklusif sangat diperlukan, khususnya dalam upaya mendorong pengentasan kemiskinan ekstrem. Teranyar, Indonesia juga telah meluncurkan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas pada 3 Oktober 2022.

“Berbicara inclusive business adalah berbicara bagaimana sebuah usaha dapat memiliki kesadaran untuk berdampak nyata terhadap Bottom of Pyramid (BoP) dalam menghadapi tantangan ekonomi global,” kata Luhur.

Selain itu, Luhur berpandangan, membentuk Public-Private Partnership (PPP) sangat diperlukan.

Baca juga: Geopolitik hingga Ancaman Resesi, Sri Mulyani: Ini Bukan Tantangan yang Mudah...


Sebab selain kebijakan pemerintah, sektor swasta memainkan peran penting dalam mendukung pemulihan ekonomi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan tangguh.

Inovasi menjadi keniscayaan untuk pengembangan bisnis di semua sektor yang dapat berkontribusi dalam rantai nilai global.

“Dalam hal ini, model bisnis inovatif seperti inclusive business dapat menjadi solusinya,” ucap Luhur.

Hal tersebut disampaikan dalam ajang The 5th ASEAN Inclusive Business Summit di Siem Reap, Kamboja.

Baca juga: Pasar Menanti Keputusan The Fed, Nilai Tukar Rupiah Kembali Tertekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com