Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Lonjakan Biaya Bahan Baku, Kalbe Farma Bukukan Laba Bersih Rp 2,49 Triliun

Kompas.com - 31/10/2022, 16:21 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (kode saham KLBF), masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga kuartal III-2022. Ini terjadi di tengah lonjakan inflasi yang mengakibatkan meningkatnya peningkatan biaya bahan baku.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, emiten dengan kode saham KLBF itu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,49 triliun sampai dengan akhir September 2022. Ini meningkat 8,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar Rp 2,29 triliun.

Manajemen Kalbe Farma menyatakan, pertumbuhan laba bersih itu merupakan hasil dari pengelolaan atas peningkatan biaya bahan baku akibat lonjakan inflasi. Salah satu langkah yang diambil perusahaan ialah dengan menaikan harga produk.

"Pengelolaan portofolio dan pengelolaan efisiensi biaya operasional," tulis manajemen, dalam keterangan resmi, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Perkuat Rantai Pasok Produk Health Care, KLBF Bikin Perusahaan Baru

Kalbe Farma mencatatkan total pendapatan penjualan neto sebesar Rp 21,18 triliun sampai dengan akhir September 2022. Ini meningkat 10,9 persen secara yoy dari Rp 19,09 triliun.

Penjualan itu utamanya masih disumbangkan oleh divisi distribusi dan logistik dengan penjualan sbesar Rp 7,76 triliun. Kemudian, divisi nutrisi membukukan penjualan bersih sebesar Rp 5,75 triliun.

Lalu, divisi obat resep membukukan penjualan sebesar Rp 4,41 triliun. Terakhir, divisi produk kesehatan mencatatkan penjualan sebesar Rp 3,26 triliun.

Baca juga: Sanofi Diakuisisi Kalbe Farma, 32 Karyawan Menolak Melanjutkan Hubungan Kerja

Seiring dengan pertumbuhan penjualan, beban pokok penjualan Kalbe Farma tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp 12,45 triliun. Namun demikian, pada pos beban umum dan administrasi dan beban operasi lainnya mengalami penyusutan.

"Perseroan terus melakukan peningkatan efisiensi pada kegiatan operasional untuk mempertahankan rasio laba usaha terhadap penjualan," tulis manajemen.

Lebih lanjut manajemen Kalbe Farma menyatakan, dengan kondisi ekonomi yang mulai kembali pulih dan ekspektasi transisi Covid-19 ke arah endemi, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan bersih tahun 2022 menjadi sebesar 11 persen - 15 persen. Ini diikuti dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 11 persen - 15 persen.

"Walaupun menghadapi ketidakpastian yang meningkat karena krisis geopolitik global, perseroan berupaya menjaga ketersediaan produk dan meminimalkan dampak kenaikan harga bahan baku dengan melakukan efisiensi biaya dan strategi pengelolaan harga," tulis manajemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com