Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyorot Denyut Sektor Logistik di Indonesia dan Digitalisasi Logee

Kompas.com - 31/10/2022, 17:29 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah babak belur didera pandemi Covid-19, industri logistik Indonesia terus berdenyut.

BPS mencatat, nilai ekspor yang disokong sektor logistik per September 2020 sebesar 14,01 miliar dolar AS atau naik 6,97 persen dibanding Agustus 2020, dengan nilai ekspor tertinggi dari industri pengolahan sebesar 11,56 miliar dolar AS.

Sebelumnya, periode Maret-Agustus 2020, penurunan mencapai 80 persen.

Dari rilis yang diterima Kompas.com, Senin (31/10/2022), selepas September, pergerakan makin massif, terutama setelah work from home (WFH) menyeruak di mana-mana.

Dilansir dari Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), arus pengiriman barang lantas mengalami pertumbuhan 40 persen kala itu.

Baca juga: Efisiensi di Sektor Logistik Bakal Percepat Pemulihan Ekonomi

Ketua Umum ALI Mahendra Rianto mengatakan, kenaikan banyak disumbang industri farmasi, alat Kesehatan, dan barang-barang konsumsi (consumer goods). Khususnya dari jenis ekspedisi dari ritel/toko langsung ke konsumen.

Kenaikan disebabkan banyaknya gerai-gerai farmasi yang memasarkan produknya melalui e-commerce atau platform berjualan online lainnya. Sehingga begitu konsumen memesan, barang bisa langsung dikirimkan, misalnya melalui ojek online.

Seiring pandemi yang kian terkendali, industri logistik pada 2022 ini bisa makin moncer.

Baca juga: AI, IoT, dan Tantangan Sektor Logistik di Era Revolusi Industri 4.0

Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mencatat, penguatan dan perluasan segmen pasar yang terjadi tahun ini, akan makin mendorong sektor logistik.

"Pertumbuhan 2022 nanti bisa dilihat pada dua sektor, pertama dari sisi market yang telah terintegrasi dengan digitalisasi, dan kedua adalah logistik yang sifatnya penting dan menjadi komoditas utama dalam mendongkrak penerimaan negara," tulis ALFI dalam rilis resminya.

Baca juga: Punya Potensi Digital yang Tinggi, RI Perlu Manfaatkan Momentum Digitalisasi

Digitalisasi Layanan

Terkait integrasi digital, pelaku sektor logistik dituntut harus memahami berbagai perkembangan guna dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku usaha.

Perkembangan teknologi yang bisa dimanfaatkan di antaranya big data analytics, artificial intelligence, internet of things, cloud logistics, serta robotics and automation.

Salah satu pelaku logistik yang telah mendigitalisasikan layanan tersebut adalah Logee.

Dumoli HM Sirait, Head of Logee Trans Logee Trans mengatakan, Logee Trans merupakan platform antar perusahaaan (B2B) guna mempertemukan kebutuhan dan pasokan pemilik barang dan pemilik armada. Ada dua produk andalan eksisting yaitu Logee Truck Apps dan Ecologee Web (Logee Port).

Aplikasi Logee menyediakan fitur yang bisa diandalkan pemilik kargo dengan pemilik armada truk guna menginput dan menyimpan rute pengiriman rutin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com