Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Lakukan Investigasi soal Gangguan Mesin Pesawat Lion Air JT-330

Kompas.com - 01/11/2022, 11:14 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini, pihaknya melakukan investigasi terkait gangguan salah satu komponen mesin pesawat Lion Air JT-330 rute Jakarta-Palembang.

Budi mengatakan, Kemenhub sudah melayangkan surat kepada Lion Air terkait gangguan mesin pesawat tersebut.

"Sekarang lagi kita lakukan investigasi kita sudah kirim surat tentu akan ada result rekomendasi yang akan dilakukan," kata Budi saat ditemui di Ruang Mataram Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Soal Video Mesin Pesawat Terbakar, Lion Air Laporkan 2 Akun Instagram Ini ke Polisi

Terkait akan diberikannya sanksi untuk Lion Air, Budi tak menjelaskan secara detail. Ia mengatakan, Kemenhub sudah mengirimkan surat kepada Lion Air.

"Saat ini sudah kirim surat," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Pesawat Lion Air JT-330 rute Jakarta-Palembang diduga mengalami kebakaran mesin usai lepas landas pada Rabu (26/10/2022).

Permasalahan mesin pada pesawat ini sempat tertangkap kamera sehingga menjadi perbincangan publik. Dalam sejumlah foto yang beredar di media sosial, terlihat mesin sebelah kiri pesawat tersebut mengeluarkan api saat berada di udara.

Di bagian keterangan foto disebutkan bahwa mesin tersebut terbakar, sampai akhirnya kembali ke landasan awal keberangkatan.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, penerbangan pesawat Lion Air JT-330 sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Sebelum keberangkatan, kata Danang, pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LKK dinyatakan layak dan aman dioperasikan melalui pengecekan awal (pre flight check).

"Setelah proses penanganan operasional, layanan penumpang dan kargo di darat selesai, Lion Air penerbangan JT-330 lepas landas pukul 17.13 WIB dengan membawa 6 kru dan 169 tamu (penumpang)," kata Danang dalam keterangannya, Rabu.

Baca juga: Mesin Pesawat Diduga Terbakar Saat Terbang, Ini Penjelasan Lion Air

Danang mengatakan, proses mengudara berjalan normal dan pilot menjalankan pengoperasian pesawat berdasarkan prosedur.

Namun, kinerja salah satu mesin pesawat dirasakan bermasalah pada saat ketinggian jelajah 3.000 kaki. Pilot menunjukkan perlu segera dilakukan pengecekan.

Sehingga, kata Danang, pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara asal (return to base) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

"Teknisi dan pilot melakukan pengecekan pada pesawat melalui tahapan kerja yang dijalankan menurut daftar kerja (check list) yang membutuhkan waktu. Untuk saat ini, Lion Air tidak dapat berspekulasi," tuturnya.

Danang menyebutkan bahwa pesawat JT-330 berhasil mendarat secara normal dan aman.

Tak hanya itu, proses penumpang keluar dari pesawat (disembark) dilakukan secara normal dan diarahkan untuk menuju ruang tunggu guna mendapatkan informasi lebih lanjut.

"Lion Air mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang timbul," ucap Danang.

Danang mengatakan, sudah memberikan informasi kepada seluruh penumpang bahwa penerbangan JT-330 dipersiapkan dengan menggunakan pesawat Lion Air yang lain.

Baca juga: Putuskan Masalah Mesin Pesawat Lion Air sebagai Incident, KNKT Tak Lakukan Investigasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com