Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Targetkan PMI Manufaktur Capai 51 pada Tahun Ini

Kompas.com - 01/11/2022, 15:27 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang menargetkan tahun ini Purchasing Managers' Index (PMI) di industri manufaktur ada di angka 51. Dia optimis pertumbuhan tersebut bisa tercapai mengingat Indonesia terus bertumbuh di tengah kondisi global yang lesu.

“Kondisi ekonomi global sekarang sedang mengalami kelambatan atau lesu. Kita berharap PMI Manufaktur akan tetap sehat, any point di atas 50–51, di atas 50 itu masih ekspansif, tapi kita mendorong dan mengupayakan di atas 51,” kata Agus di Kantor Kemenperin, Selasa (1/11/2022).

Agus mengatakan, saat ini PMI di seluruh dunia mengalami penurunan, bahkan di beberapa negara besar, dan negara-negara industri, indeks PMI-nya di bawah 50.

Baca juga: Bos LPS: Indonesia Pengalaman 4 Kali Hadapi Krisis, Tidak Usah Takut Resesi

“Mereka semua sedang tertekan dan sedang tidak ekspansif. Indonesia Alhamdulillah walaupun ada penurunan tapi dalam 14 bulan berturut-turut, kita masih ekspansif. Hari ini adalah 51,8,” ungkap Agus.

Menurut Agus, nilai PMI Indonesia yang lebih tinggi menunjukkan bahwa Indonesia lebih mampu bertahan dari kondisi global yang sulit saat ini, dibandingkan negara Asia lainnya, seperti China, Korea Selatan, dan Taiwan.

“Kita masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan PMI yang ada di negara-negara besar Asia seperti China, Korea Selatan, dan Taiwan yang juga sekarang PMI-nya di bawah 50,” tambahnya.

Baca juga: Cek Biaya Pembuatan BPKB dan STNK Baru untuk Mobil dan Motor


Agus menjelaskan, untuk menjaga pertumbuhan di sektor manufaktur hal pertama yang menjadi fokus adalah menjaga demand. Nantinya, demand ini akan diatur dengan berbagai kebijakan dari pemerintah, mulai dari insentif, maupun stimulus.

“Kita akan kaji ini, untuk membantu industri yang mengalami perlambatan. Ada banyak sekali faktor, selain market global Eropa yang sekarang mengalami keterpurukan, dan faktor-faktor itu harus kita fokuskan untuk menjaga pertumuhan industri manufaktur dengn baik,” kata dia.

Baca juga: Sektor Properti Tumbuh, JRPT Bidik Segmen Konsumen Milenial Menengah Atas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com