Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ratusan Hektar Sawah di Pangandaran Terendam Banjir, Kementan Ajak Petani Manfaatkan Asuransi Pertanian

Kompas.com - 01/11/2022, 15:31 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani di Pangandaran, Jawa Barat (Jabar) untuk mengasuransikan lahan mereka melalui asuransi pertanian.

Asuransi pertanian merupakan program pemerintah yang dihadirkan sebagai solusi untuk menjaga lahan persawahan dari gagal panen.

Hal itu diungkapkan Kementan setelah berita ratusan hektar (ha) sawah di Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran terendam banjir akibat luapan Sungai Citanduy.

Bencana tersebut menyebabkan para petani terancam gagal panen.

Selain sawah, banjir juga merendam permukiman penduduk. Namun, warga enggan mengungsi dan berharap ada bantuan obat-obatan dan pangan.

Baca juga: Dinilai Jadi Solusi Permodalan Petani, Kementan Ajak Petani Manfaatkan KUR Pertanian

Kepala Desa Ciganjeng Imang Wardiman mengatakan, Sungai Citanduy meluap karena curah hujan tinggi di wilayah Pangandaran dan banjir kiriman dari wilayah lain, seperti Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar.

"Bahkan tanggul perbatasan jebol karena tidak kuat menahan debit air. Sekitar 400 ha sawah dan 150 kepala keluarga (KK) di Ciganjeng terdampak banjir," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (1/11/2022).

Imang menyebutkan, ketinggian air akibat banjir itu mencapai 80 sampai 90 sentimeter (cm) atau paha orang dewasa.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, asuransi pertanian adalah mitigasi terbaik yang memberikan kepastian kepada petani.

“Pertanian harus dijaga agar pasokan kebutuhan pangan tidak terganggu. Oleh karena itu, Kementan selalu mengajak petani menyiapkan mitigasi agar bisa terhindar dari kerugian akibat gagal panen. Salah satu yang bisa ditempuh petani adalah mengasuransikan lahan,” jelasnya.

Baca juga: Asuransi Pertanian Jaga Ketahanan Petani Capai Target Swasembada Pangan

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menambahkan, mengasuransikan lahan petani dipastikan akan terhindar dari kerugian.

“Seperti yang sama-sama kita tahu, ada kondisi-kondisi yang bisa menyebabkan lahan pertanian terganggu hingga gagal panen, seperti cuaca ekstrem, gangguan organisme pengganggu tanaman, atau bencana,” ungkapnya.

Ali menegaskan, kondisi-kondisi tersebut tidak bisa diprediksi. Namun, dengan adanya asuransi, petani sudah dipastikan tidak akan menderita kerugian.

Dia menjelaskan, pihak asuransi akan mengeluarkan ganti rugi pada lahan yang gagal panen dan telah diasuransikan.

“Ganti rugi itu dapat dimanfaatkan petani untuk tanam kembali sehingga usaha tani bisa terus berlangsung tanpa harus khawatir. Makanya, kami selalu mendorong petani memanfaatkan keunggulan asuransi,” terangnya.

Baca juga: 1.085 Hektar Sawah di Karawang Kena Banjir, Petani Peserta Asuransi Pertanian Bisa Ajukan Klaim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com