Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Banjir Terjang Kapahiang, Kementan Imbau Petani Setempat Siapkan Mitigasi

Kompas.com - 01/11/2022, 20:10 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak petani di Kepahiang untuk selalu menyiapkan mitigasi sehingga dampak bencana bisa diminimalisir.

Hal tersebut menyusul banjir bandang yang menerjang wilayah Desa Pagar Agung, Kecamatan Bermani Ilir, Kepahiang, Bengkulu belum lama ini.

Selain merendam kurang dari 81 rumah warga, banjir akibat meluapnya permukaan air Sungai Kemumu juga merendam lahan pertanian warga sekitar.

Baca juga: Banjir Rendam Puluhan Rumah di Bengkulu, Seorang Warga Tewas

Terkait hal itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, petani dituntut untuk menjaga lahannya agar terhindar dari kerugian.

"Petani harus bisa menjaga lahan agar tidak sampai merugi. Artinya, dibutuhkan mitigasi. Karena bagaimana pun pertanian tidak boleh bermasalah," kata Mentan SYL, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (1/11/2022).

Sementara itu Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan, jika ada beberapa mitigasi yang bisa dilakukan.

"Misalnya menyiapkan alsintan seperti pompa yang dapat dimanfaatkan saat lahan tergenang. Namun, mitigasi terbaik adalah mengasuransikan lahan pertanian," katanya.

Baca juga: Ratusan Hektar Sawah di Pangandaran Terendam Banjir, Kementan Ajak Petani Manfaatkan Asuransi Pertanian

Dijelaskan Ali, asuransi menjadi mitigasi terbaik karena memberikan kepastian ke petani.

"Kepastian itu berupa ganti rugi yang akan diberikan saat terjadi gagal panen di lahan sawah. Ganti rugi itu bisa dimaksimalkan untuk modal tanam kembali," terangnya.

Gagal panen hingga hewat ternak hilang

Kepala Desa (Kades) Pagar Agung M Fiwar Doni mengatakan, lahan persawahan warga, puluhan bidang lahan perkebunan, dan puluhan ekor ternak ikut menjadi korban dari peristiwa tersebut.

"Kami masih melakukan pendataan, karena beberapa hari yang lalu, kami fokus untuk melakukan recovery pascabencana. Sehingga pendataan baru bisa kami mulai saat dalam dalam waktu dekat ini," ucap Kades.

Hasil pendataan sementara yang sudah dapat dilakukan pihaknya, sambung Kades, setidaknya ada 2 ha lahan persawahan warga yang dipastikan mengalami gagal panen karena mengalami kerusakan .

Tidak hanya itu, tambah Kades, ada beberapa bidang lahan perkebunan serta ada puluhan hewan ternak seperti yang dikabarkan hilang terbawa derasnya arus banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com