Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jumirah, Eks Karyawan Toko yang Sukses Berbisnis Batik Poenja, Senang Produknya Diborong Kedubes di TEI 2022

Kompas.com - 02/11/2022, 09:45 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang promosi tahunan berskala internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 yang dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu menjadi ajang yang paling ditunggu-tunggu oleh pelaku usaha karena bisa memberi kesempatan untuk dilirik produknya oleh banyak pelanggan dari berbagai kalangan.

Hal ini pun dirasakan oleh perajin batik abstrak sekaligus pemilik brand Poenja Batik, Jumirah.

Jumirah atau wanita yang kerap dipanggil Mira ini, menceritakan bahwa selama pameran bergengsi tersebut usaha batiknya dilirik bahkan diborong oleh Kedubes RI untuk Argentina.

“Alhamdulillah dapat borongan dari para kedubes RI-Argentina yang merangkap Paraguay dan Uruguay, ibu Niniek Kun Naryatie ,” ujar Mira saat ditemui Kompas.com beberapa waktu yang lalu.

Baca juga: Cerita Ranny, Sukses Jalani Bisnis Furniture Berbahan Kayu dengan Brand VOC Store

Bahkan karena produk yang ditawarkan memiliki desain dan model sesuai dengan trend fashion masa kini dan dimodifikasi dengan berbagai jenis kain seperti sutra, katun, doby, viscose, paris, tenun, usaha batiknya juga dapat lirikan dari Kedubes RI untuk Afrika Selatan merangkap Botswana, Eswatini, dan Lesotho yaitu bapak Victor Josef Sambuaga.

Sayangnya untuk nilai omzet yang dia dapatkan dalam pameran tersebut masih enggan Mira sampaikan.

Baca juga: Cerita Pengemudi Ojol Hemat Rp 250.000 Setelah Beralih ke Motor Listrik

Dulu karyawan toko batik, kini punya pabrik sendiri

Dalam kesempatan yang sama, Mira mengaku bahwa dirinya sudah cukup lama terjun di bidang batik tulis karena ia sempat menjadi karyawan toko batik di Sragen. Saat itu, Jumirah hanya menjual hasil perajin batik dari toko ke toko, dan bazar.

Namun sekarang, ia sudah memiliki pabrik dan memproduksi sendiri.

Sebelum menikah, Jumirah memulai usahanya dengan bergabung dalam komunitas wanita pengusaha muda asal Sragen di desa wisata batik desa Pungsari Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen.


Hasil karyanya tersebut bahkan membuat Jumirah dan suaminya sempat menjadi utusan dari dekranasda Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Melihat animo yang begitu tinggi dari pembeli, Jumirah memutuskan untuk memulai usahanya di Pusat Grosir Batik Thamrin City Jakarta Pusat dengan brand Murni Asih hingga menambah brand barunya Poenja Batik.

"Kenapa namanya Poenja, karena Poenja berarti Pontianak - Jawa, saya lahir di Kota Pontianak namun Keturunan Jawa," ungkapnya sambil tersenyum.

Baca juga: Kisah Wearing Klamby, dari Dagang Baju “Preloved”, Ikut London Fashion Week, hingga Jual 10.000 Baju dalam 30 Menit

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com