Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Presidensi G20, "Beach Club" di Bali Bisa Kantongi Omzet Rp 1 Miliar Per Hari

Kompas.com - 02/11/2022, 15:19 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis kuliner di Bali mulai menunjukkan kondisi yang semakin membaik memasuki kuartal IV-2022. Demikian pula kunjungan wisatawan meski belum sepenuhnya normal seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Kedatangan wisatawan memberi dampak positif bagi bisnis kafe dan resto, terlebih menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diadakan di Pulau Dewata tersebut.

"Diperkirakan kafe, restoran hingga beach club yang ada di sekitar Bali Selatan saja, bisa mengantongi omzet mulai Rp 3 juta hingga Rp 1 miliar per hari (beach club). Membuat bisnis restoran dan kafe tumbuh melebihi 100 persen," ujar Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana dikutip melalui siaran pers Kemenko Marves, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Cegah PHK, Kemenaker Siap Dampingi Pengusaha dan Pekerja Cari Solusi Terbaik

Ida Bagus mencontohkan, kawasan Seminyak dan Canggu kini aktivitas perekonomiannya sudah normal seperti masa sebelum pandemi.

"Jika pemilik modal sudah berani buka restoran hingga kafe, berarti mereka sudah percaya, Bali telah bangkit," kata dia.

Begitu juga dengan tingkat hunian kamar hotel dan vila yang terus membaik. Pemesanan vila dan resto di Daerah Ubud meningkat sejak bulan Agustus tahun ini. Peningkatan bisnis restoran dan kafe itu berimbas naiknya permintaan hasil pertanian seperti aneka buah dan sayuran. Namun karena curah hujan yang tinggi, hasil panen dari Bali menjadi tidak optimal.

Baca juga: Manfaat Asuransi Pendidikan Q Study Plan Insurance


Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Bali I Made Mendra Astawa mengatakan, demi memenuhi besarnya permintaan, pasokan tambahan diambil dari Jawa.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), perekonomian Provinsi Bali ditopang oleh sektor akomodasi, makanan dan minuman termasuk di dalamnya bisnis perhotelan dan restoran.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho menuturkan, Presidensi G20 2022 memberi dampak positif bagi perekonomian Bali sejak Januari. Pertemuan G20 banyak digelar di sana termasuk puncak KTT G20 pada pertengahan November ini.

"G20 menjadi pendorong utama bagi bangkitnya Bali, saat pandemi terjadi ada banyak bisnis yang tutup termasuk restoran dan kafe karena sepi pembeli jadi mereka harus mengurangi beban biaya," ujar Trisno.

Baca juga: RI Butuh 281 Miliar Dollar AS untuk Kejar Target NDC di 2030, Bos Bank Mandiri: Peluang Besar Bagi Swasta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com