Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Sebut Perlu Kerja Sama untuk Atasi Risiko Gejolak Ekonomi Global

Kompas.com - 02/11/2022, 19:27 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan perekonomian tengah dihadapkan tantangan berat akibat gejolak ekonomi global. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama semua pihak untuk menjaga pemulihan ekonomi.

Hal itu diungkapkannya dalam seminar nasional Kebijakan Perdagangan, Stabilitas Harga, dan Kondisi Industri Perbankan yang diselenggarakan Perbanas Institute, Rabu (2/11/2022).

Zulhas, sapaan akrabnya, berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat saling bekerja sama dalam mendorong kinerja perdagangan, khususnya saat menghadapi tantangan global saat ini. Perbaikan kinerja perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri akan menopang kinerja perbankan dan begitu juga sebaliknya.

Baca juga: Sandiaga: Pertama Kali dalam Sejarah, Film Indonesia Lebih Banyak Ditonton daripada Film Barat

"Tantangan berat bagi perekonomian semua negara di dunia dapat dihadapi dengan kerja sama antara seluruh pihak. Tanpa kolaborasi kita akan mengalami kendala. Kerja sama juga diperlukan dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045,” ungkapnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (2/11/2022).

Ia menjelaskan, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) telah merilis ekonomi dunia diproyeksi hanya tumbuh sebesar 3,2 persen di 2022, dan akan melambat menjadi 2,7 persen pada 2023.

Inflasi global juga diperkirakan mencapai 8,8 persen akibat kenaikan harga energi dan komoditas pangan. Namun demikian, inflasi diperkirakan menurun dan mencapai 6,5 persen pada 2023.

Baca juga: Belajar dari Itaewon dan Berdendang Bergoyang, Sandiaga Uno: Event Organizer Jangan Aji Mumpung

Kendati demikian, Zulhas menilai ekonomi Indonesia saat ini relatif terjaga karena mampu tumbuh positif di kisaran 5 persen. Selain itu didukung dengan kinerja neraca perdagangan juga surplus selama 29 bulan berturut-turut.

“Di tengah tantangan global, kita patut bersyukur karena ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen (yoy) pada kuartal II-2022. Neraca perdagangan juga surplus, pada Januari-September 2022, surplusnya mencapai 39,87 miliar dollar AS,” tutur Mendag Zulkifli Hasan.

Sementara itu, kondisi dalam negeri juga didukung dengan harga barang kebutuhan pokok yang diklaim cukup stabil di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ia bilang, harga minyak goreng curah kini sudah di bawah harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp 13.800 per liter.

"Selain itu, Minyakita (program minyak murah) juga sudah tersedia di 34 provinsi termasuk Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat,” imbuhnya.

Baca juga: Pembiayaan Baru Adira Finance Tembus Rp 21,9 Triliun di Kuartal III-2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com