Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Tetap Resilient di Kuartal III-2022

Kompas.com - 03/11/2022, 13:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan, stabilitas sistem keuangan pada kuartal III-2022 berada dalam kondisi yang resilient atau kuat di tengah meningkatnya risiko global. Hal itu berdasarkan hasil rapat berkala yang dilakukan KSSK pada Kamis, 27 Oktober 2022 lalu.

Komite ini diketuai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan terdiri dari Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

"Stabilitas sitem keuangan atau SSK pada kuartal III tahun 2022 tetap berada pada kondisi yang resilient," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Ekspor Turun Imbas Pelemahan Ekonomi Global, Ini Upaya Sri Mulyani

Ia menjelaskan, kinerja perekonomian global melambat dengan risiko ketidakpastian yang semakin tinggi. Perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat (AS), China, dan kawasan Eropa.

Kondisi perlambatan itu tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur global yang pada September ke level 49.8 atau masuk ke zona kontraksi.

Perlambatan itu dipengaruhi berlanjutnya ketegangan geopolitik dan perang di kawasan Ukraina yang memicu tekanan inflasi tinggi, serta fragmentasi ekonomi global, perdagangan, dan investasi. Juga dipengaruhi dampak pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif dari otoritas moneter di negara-negara maju.

Tren kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS atau Federal Reserve yang agresif terus memperkuat dollar AS dan melemahkan mata uang di berbagai negara, termasuk rupiah. Maka KSSK memastikan bakal terus mewaspadai dan mengamati perkembangan berbagai risiko kondisi eksternal tersebut.

Baca juga: Geopolitik hingga Ancaman Resesi, Sri Mulyani: Ini Bukan Tantangan yang Mudah...

"KSSK berkomitmen menjaga stabilitas sitem keuangan dengan memperkuat koordinasi dan terus waspadai perkembangan dari risiko global termasuk dalam menyiapkan respons kebijakan," ucap Sri Mulyani.

Menurutnya, ekonomi Indonesia yang berdaya tahan di tengah tekanan global, tercermin dari pemulihan yang terus berlanjut terutama ditopang oleh peningkatan permintaan domestik. Hal itu ditandai dengan konsumsi swasta yang tetap kuat di tengah kenaikan inflasi, investasi non-bangunan yang meningkat, serta kinerja ekspor yang terjaga.

Pada Oktober 2022, kinera PMI manufaktur Indonesia tercatat berada di level 51,8, meski menurun dibandingkan September yang sebesar 53,7, namun tetap berada dalam zona ekspansif.

Sementara indeks penjualan riil (IPR) tumbuh 5,5 persen secara tahunan (yoy) pada September 2022. Begitu pula dengan, indeks keyakinan konsumen (IKK) yang menunjukkan persepsi konsumen masih ekspansif pada level 117,2, meski menurun dibandingkan posisi Juni 2022 yang sebesar 128,2.

"(Penurunan IKK) ini merupakan dampak dari penyesuuaian harga bahan bakar minyak (BBM), yang menimbulkan tingkat kenaikan harga," imbuh Bendahara Negara itu.

Sementara dari sisi kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI), Sri Mulyani memperkirakan tetap kuat di tengah tekanan tren arus modal keluar. Transkasi berjalan pada kuartal II-2022 diproyeksi kembali mencatatkan surplus, yang ditopang kinerja positif necara perdagangan yang membukukan suprlus 14,9 miliar dollar AS pada kuartal III-2022.

"Kontribusi neraca perdagangan yang positif dapat meredam tekanan arus modal keluar non residen pada investasi portofolio yang mencapai 2,1 miliar dollar AS akibat kenaikan suku bunga di AS sangat agresif dan ketidakpastian pasar keuangan global," pungkas Sri Mulyani.

Baca juga: JK Tegur Sri Mulyani Jangan Takuti-takuti Rakyat soal Ancaman Resesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com