Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri PVC Dinilai Berpotensi Jadi Akselerator Pembangunan Berkelanjutan

Kompas.com - 03/11/2022, 16:47 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PVC dinilai salah satu produk petrokimia yang strategis karena sangat luas aplikasinya. Kapasitas PVC secara nasional saat ini mencapai 1 juta ton per tahun dan menjadikan Indonesia sebagai produsen PVC terbesar di ASEAN.

Dalam seminar internasional, “PVC For Sustainable Future - Enhance PVC Role in Circular Economy” di Jakarta pada Kamis (3/11/2022), Wakil Ketua Asean Vinyl Council (AVC) yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Asahimas Chemical (ASC), Jun Miyazaki menjelaskan, industri PVC berpotensi menjadi katalis dan akselerator pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia.

“Tidak hanya pada Industri, SDG’s juga memberi kesempatan kepada pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan institusi akademik untuk menciptakan peluang baru, mengembangkan inovasi baru, dan membangun pasar baru di mana ekonomi baru dapat dibangun,” kata Jun Miyazaki dalam siaran pers.

Baca juga: Dorong Pertumbuhan Kredit Pasca Pandemi, JCB Gandeng OTA

Jun Miyazaki mengungkapkan, pihaknya mendukung program pemerintah terkait kecukupan bahan baku plastik dalam negeri khususnya komoditas PVC, juga untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals dalam pilar keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.

Miyazaki menambahkan, dalam praktik bisnisnya ASC sudah mengoptimalkan 3R yakni Reduce, Reuse, dan Recycle sebagai kontribusi pada ekonomi sirkular. ASC juga sudah mengurangi emisi CO2 dalam aktivitas bisnis sehari-hari.

"Sehubungan dengan hal ini, salah satu upaya terbaru yang dilakukan ASC adalah menandatangani kontrak pembelian 18 juta unit Sertifikat Energi Terbarukan (setara 18.000 GWh) dengan PLN. Selain itu, ASC juga mengendalikan mikroplastik secara sukarela,” kata  dia.

Baca juga: KNKT Ungkap Hasil Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya SJ-182

Sementara itu, Plt. Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito berharap industri bisa berkomitmen dalam mendukung program pemerintah, terkait kecukupan bahan baku plastik dalam negeri khususnya komoditas Poly Vinyl Chloride (PVC).

Dia mengatakan, industri juga dapat mendorong penyusunan strategi untuk kecukupan PVC jangka Panjang dan kebijakan ekonomi sirkular secara komprehensif.

“Kami juga berharap, ada pemahaman terkait dengan keberlanjutan PVC, dan diikuti dengan tindakan nyata serta berkontribusi lebih pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ungkap Ignatius.

Baca juga: Bantah BPOM, Kemendag Tegaskan Tak Terlibat Impor Kasus Obat Sirup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com