Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siswanto Rusdi
Direktur The National Maritime Institute

Pendiri dan Direktur The National Maritime Institute (Namarin), sebuah lembaga pengkajian kemaritiman independen. Acap menulis di media seputar isu pelabuhan, pelayaran, kepelautan, keamanan maritim dan sejenisnya.

Memaknai Layanan Kapal Bongsor Maskapai Kontainer Prancis

Kompas.com - 04/11/2022, 14:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DISAKSIKAN Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, sebuah kapal bongsor yang dioperasikan maskapai peti kemas Prancis, CMA CGM, sandar di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) beberapa waktu lalu.

Alexander von Humboldt, nama kapal yang bersandar itu, merupakan satu dari tiga kapal dengan kapasitas 16 ribu twenty foot equivalent unit milik pelayaran tersebut yang akan melayani Jakarta-AS (Amerika Serikat)setiap minggu.

Dengan kapasitas sebesar itu, Alexander von Humboldt merupakan kapal kontainer terbesar yang pernah sandar di pelabuhan di Indonesia. Dua kapal sedimensi lainnya adalah Jules Verne dan Marco Polo.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha, mengungkapkan bahwa dengan adanya pelayanan langsung ke AS lewat kapal berkapasitas bongsor milik CMA CGM tadi akan meningkatkan efisiensi logistik dari segi harga dan waktu.

Dia juga berharap kargo-kargo yang ada di sekitar Pulau Jawa bisa ke Pelabuhan Tanjung Priok dahulu baru ke negara tujuan daripada ke Singapura.

Baca juga: Kemenhub: Kapal Peti Kemas CMA CGM Alexander Van Humboldt Bisa Fasilitasi Ekspor hingga 2 Digit

Dengan begitu, biaya logistik akan semakin kompetitif sehingga Pelabuhan Tanjung Priok dapat menjadi transshipment di Asia Tenggara. Hal ini menjadi peluang besar bagi ekspor Indonesia untuk mengirimkan barang dengan waktu yang singkat yakni 23 hari dan meminimalkan penanganan alih muat di berbagai pelabuhan.

Layanan Jakarta-AS (diberi nama Columbus JAX) CMA CGM itu menawarkan konektivitas tanpa batas ke Pantai Timur dan Pantai Barat AS dengan waktu transisi 34 hari dan meningkatkan waktu transit industri.

Layanan JAX mengirimkan produk lokal dan produk manufaktur seperti kertas, karet, garmen dan barang elektronik dari Indonesia ke Amerika Utara setiap minggu.

Chief Executive Officer CMA CGM Asia Pacific Limited, Laurent Olmeta menuturkan, layanan tersebut merupakan komitmen CMA CGM dalam penyediaan konektivitas pasar dan memberikan keunggulan layanan.

Sementara itu, Pelindo pasca-merger berfokus pada standardisasi operasional dalam efisiensi dan efektivitas layanan di seluruh terminal untuk mengurangi port stay dan cargo stay di pelabuhan sehingga menurunkan biaya logistik di Indonesia.

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, berharap kedatangan kapal besar itu semakin memperkuat konektivitas Pelabuhan Tanjung Priok dengan jaringan pelabuhan internasional dan memberikan manfaat bagi kelancaran arus ekspor-impor barang di Indonesia.

Kehadiran Columbus JAX dengan tiga kapal bongsornya jelas memberikan optimisme bagi publik dalam negeri. Sehingga, media lokal pun hampir serentak memberitakannya; dari yang berbahasa Indonesia hingga hahasa Inggris.

Saya juga membaca beberapa media internasional ikut memberitakannya. Tentu saja dengan alasan yang berbeda. Tetapi, jangan sampai pula optimisme membutakan penilaian.

Beberapa catatan

Ada beberapa catatan yang bisa diberikan terhadap sepak terjang maskapai kontainer Prancis itu sebelumnya. Catatan ini penting untuk mengetahui sustainability layanannya; apakah terus berlanjut atau berhenti sebagaimana yang sudah-sudah.

Pertama, sebelum meluncurkan layanan Columbus JAX, CMA CGM diketahui pernah pula menyediakan layanan direct call yang dinamai Java South East Asia Express Service pada April 2017. Menggunakan MV Titus dengan kapasitas 10,000 twenty foot equivalent unit (TEU), layanan ini menuju Los Angeles. MA CGM juga mengoperasikan MV Tage dalam layanan ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com