Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Serangan Siber, LPS Rekrut "White Hat Hacker"

Kompas.com - 09/11/2022, 18:25 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

BADUNG, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan berbagai upaya untuk menangkal serangan siber. Saat ini serangan siber ke LPS kian meningkat.

Kepala Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pihaknya merekrut para white hat hacker untuk memperkuat sistem data di LPS.

"Jadi kami sudah investasi di server segala macam, yang penting kita investasi di orangnya. Orang kita sekarang kita bekali dengan pengetahuan yang cukup untuk keamanan siber," ujarnya di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (9/11/2022).

Baca juga: LPS: Data Pertumbuhan Ekonomi Bantah Pernyataan yang Bilang Indonesia Akan Resesi

"Kami sewa hacker untuk beresin itu, tapi hacker-nya kita rekrut juga karena kalau enggak bisa bobol kita dari luar," sambung dia.

White Hat hacker dikenal sebagai hacker yang meretas dengan cara legal dan sah. Mereka telah mendapatkan izin dari pemilik software, website, atau jaringan komputer sebelum meretas.

Tujuannya yaitu untuk membantu melindungi perangkat lunak dari serangan siber seperti malware, phising, dan injeksi kode pemrograman berbahaya (SQL Injection) yang bisa mengakses database.

Baca juga: Perbedaan Jenis Hacker antara White Hat, Black Hat, dan Grey Hat


Oleh karena itu, white hat hacker umumnya dibayar secara profesional atau dipekerjakan oleh institusi untuk menguji perangkat lunak dan menemukan celah keamanan di dalamnya dan mencari solusinya.

Saat ini kata Purbaya, serangan siber ke LPS sudah naik dari 200.000 per hari jadi 1 juta per hari. Oleh karena itu, LPS terus berupaya menangkal serangan tersebut.

LPS jadi salah satu lembaga yang jadi sasaran serangan siber lantaran lembaga tersebut menyimpan data-data penting, mulai dari data simpanan nasabah hingga data terkait kesehatan bank.

Baca juga: Keamanan Siber Jadi Fokus LPS, Sistem TI Terus Diuji Keamanannya dari Peretas

Selain merekrut white hat hacker, LPS juga melakukan menggandeng dari pihak luar negeri untuk mengecek sistem keamanan data LPS.

"Keamanan kita di masiing-masing level sampai sekarang bagus semuanya skor A banyak yang A plus malah," kata dia.

Pembatasan akses Internet

Untuk menjamin data tetap aman, LPS memberikan notebook khusus yang sudah memiliki fitur keamanan ketat kepada para pegawainya.

Baca juga: Bos LPS: Indonesia Pengalaman 4 Kali Hadapi Krisis, Tidak Usah Takut Resesi

Selain itu, pegawai LPS juga dibatasi mengakses Internet di tempat umum. Pegawai hanya boleh mengakses internet di tempat-tempat yang sudah diizinkan oleh LPS.

"Harus di tempat yang wifi-nya sudah disetujui oleh LPS. Kita cek tempatnya yang ini boleh, yang ini enggak boleh. Di rumah boleh, tapi di tempat umum harus tempat yang disetujui oleh IT-nya LPS," kata Purbaya.

Sebelumnya, LPS menjadi tuan rumah dalam forum internasional, Kunjungan Studi Asia Pacific Regional Committee International Association of Deposit Insurers (APRC IADI) ke-2 tentang Keamanan Siber dan Manajemen Risiko Perusahaan untuk Penanggung Simpanan di Bali pada 6-7 November 2022.

Baca juga: Yuk Mengenal LPS, Si Penjamin Uang Nasabah di Bank, agar Tak Terulang Krisis 1998

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com