Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Optimistis Ekonomi 2022 Bisa Capai 5,3 Persen

Kompas.com - 10/11/2022, 07:48 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 bisa mencapai 5,3 persen (year on year/yoy). Hal ini seiring dengan kinerja perekonomian yang terjaga di atas 5 persen.

Ia mengatakan, kinjerja perekonomian hingga kuartal III-2022 terus mengalami pemulihan pascapandemi Covid-19, terlebih di tengah peningkatan ketidakpastian prospek ekonomi global.

Pada kuartal III-2022 ekonomi tercatat tumbuh sebesar 5,72 persen (yoy), lebih tinggi dari kuartal II-2022 sebesar 5,44 persen (yoy) dan kuartal I-2022 sebesar 5,01 persen (yoy).

Baca juga: Proyeksi Indef: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal IV-2022 Melambat Dibanding Kuartal III-2022

Namun, diakuinya, untuk pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2022 diperkirakan akan sedikit mengalami moderasi karena mempertimbangkan siklus perekonomian yang biasanya melambat di akhir tahun serta high base-effect di kuartal IV-2021.

"Meskipun demikian, secara keseluruhan tahun 2022, Kementerian Keuangan memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5 persen-5,3 persen," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).

Menurut dia, optimisme pertumbuhan ekonomi tercermin dari kinerja perekonomian di kuartal III-2022. Dari dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh sebesar 5,4 persen (yoy), sejalan dengan rata-rata indeks penjualan riil yang tumbuh 5,5 persen (yoy).

Baca juga: LPS: Data Pertumbuhan Ekonomi Bantah Pernyataan yang Bilang Indonesia Akan Resesi

Meskipun konsumsi pemerintah secara tahunan tercatat memang terkontraksi sebesar 2,9 persen (yoy), jika dibandingkan dengan kuartal II-2022 tercatat tumbuh 11,7 persen (qtq).

Investasi atau pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) tercatat tumbuh 5 persen, sejalan dengan meningkatnya aktifitas ekonomi nasional dan membaiknya keyakinan pelaku usaha.

Di tengah tren melambatnya perekonomian global, kinerja ekspor tercatat secara riil tumbuh 21,6 persen (yoy) di kuartal III-2022, sedangkan impor tumbuh 23 persen (yoy).

Baca juga: Indef Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 Capai 5,1 persen


Dari sisi lapangan usaha, sektor manufaktur tercatat tumbuh sebesar 4,8 persen (yoy) pada kuartal III-2022. Lalu, sektor terkait hilirisasi sumber daya alam tumbuh 20,2 persen (yoy).

Sementara itu, industri tekstil dan pakaian jadi serta sektor alas kaki dan barang dari kulit tercatat tetap tumbuh mengalami pertumbuhan dengan masing-masing sebesar 8,1 persen (yoy) dan 13,4 persen (yoy).

"Jadi kalau pemerintah optimistis, itu karena memang ada landasan obyektifnya, yakni berbagai indikator ekonomi makro yang terus menguat, implementasi berbagai kebijakan yang cukup efektif untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, pengelolaan APBN yang pruden, responsif, dan efektif," jelas Sri Mulyani.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com