Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Rudolf Bangun CV Krudut, Pabrik Furniture dengan Omzet 1,5 Juta Dollar AS

Kompas.com - 10/11/2022, 18:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah peribahasa Jepang berbunyi Nana Karobi Ya Oki bermakna jatuh tujuh kali bangkit delapan kali tampak tepat menggambarkan kegigihan Rudolf Samsi dalam membesarkan CV Krudut.

CV Krudut merupakan sebuah pabrik furniture spesialis kursi kulit yang kini produknya telah diekspor ke berbagai belahan dunia.

Pria yang akrab disapa Rudolf tersebut, mulai tertarik dengan bidang furniture dan kulit sejak ia bekerja di tempat usaha kakaknya yang mengerjakan produk serupa.

Perlahan tapi pasti Rudolf mengambil banyak pelajaran dari sana, hingga akhirnya ia bertekad memproduksi dan menjual kursi kulit buatannya.

Baca juga: Bisnis Mainan tapi Tak Main-main, Cerita Rita Jadi Pahlawan bagi Puluhan Lulusan SLB di Yogyakarta

“Awal dapat pelanggan saya keliling Kota Solo dan Sukoharjo dengan sepeda motor saya. Ketika dapat orderan saya bonceng di sepeda motor saya, tanpa tukang saya kerjakan sendiri bahkan bisa lembur sampai pagi, karena saya selalu berusaha memuaskan pelanggan-pelanggan saya,” kata Rudolf dalam siaran pers, Kamis (10/11/2022).

Cikal bakal CV Krudut juga dimulai dari ketekunan Rudolf menyuplai hasil produksinya ke pabrik-pabrik besar di Kota Solo sejak tahun 1998.

Dari sana Rudolf mengumpulkan pundi-pundi ilmu dan rupiah sebelum kemudian berhasil membuka pabriknya sendiri.

Bermula dari pekerjaan yang dikerjakan sendiri, kemudian dibantu dua hingga tiga orang temannya, hingga saat ini mampu membangun pabrik yang memiliki ratusan pegawai.

Tak ayal hal tersebut membuat Rudolf bahagia karena mampu memberi lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

“Ketika saya membuka pabrik, masyarakat di sekitar langsung banyak yang datang untuk melamar, saya langsung terima tanpa perlu ketrampilan tertentu, yang penting mereka niat kerja maka saya akan bimbing mereka, bahkan sekarang pegawai saya 90 persen adalah masyarakat sekitar Sukoharjo,” imbuh Rudolf.

Kisah manis itu rupanya tak berlangsung lama. Krisis moneter tahun 2008 menjadi ujian bagi Rudolf dalam menjalani bisnisnya.

Ia terpaksa harus merelakan rumah tinggalnya untuk dijual, agar tetap bisa memproduksi furniture yang telah dipesan.

Alih-alih menyerah, Rudolf justru mengerahkan seluruh tekad yang ia miliki untuk melewati masa-masa sulitnya.

Baca juga: Cerita Umami Issues, Bisnis Popup Resto yang Hadir di Kala Pandemi

Benar saja, hanya butuh waktu tiga bulan ia telah bisa mendapatkan rumah kesayangannya Kembali, sekaligus keberlanjutan produksinya.

Inovasi juga terus dilakukan oleh Rudolf, mulai dari variasi bahan dasar yang awalnya hanya kulit, berkembang menjadi rotan, plastik, dan enceng gondok.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com