SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan bartender dari berbagai daerah berkumpul di Surabaya mulai Kamis (10/11/2022) hingga 3 hari kedepan.
Mereka meramaikan ajang kompetisi meracik cocktail bertajuk Indonesia Cocktail Championship 2022 yang digelar produsen minuman vodka kopi dalam negeri, Friendship, di hotel JW Marriot Surabaya.
Di depan para juri, para bartender dari berbagai kafe, restoran dan rumah hiburan di Indonesia itu beradu bakat membuat cocktail. Tampilan, cara membuat dan rasa menjadi parameter juri untuk mencari siapa bartender terbaik dalam ajang tersebut.
Baca juga: Meski Bisnis F&B Kuasai Mal, tapi Retailer Pilih Ruang Lebih Kecil
Menurut Trade & Marketing Manager PT Hardcorindo Semesta Jaya, Hendry Wijaya, event tersebut merupakan kompetisi ketiga yang digelar.
"Sebelumnya di Jogja dan Bandung. Ini adalah kompetisi kreasi cocktail vodka kopi pertama di Indonesia dan bagian dari pencarian bartender-bartender terbaik yang akan menjadi duta Friendship nantinya," katanya kepada kompas.com Jumat (11/11/2022).
Rangkaian acara tersebut menurut dia juga akan dihadirkan di kota-kota lain di Indonesia seperti di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Bali, hingga Jakarta.
Baca juga: Ingin Jadi Bartender? Ini Kisaran Gaji dan Jurusan yang Bisa Dipilih
Menurutnya, bartender seperti halnya juru masak, adalah representasi pahlawan di dunia food and beverage, tapu masih kurang dirayakan keberadaannya. Padahal seperti makanan, minuman semestinya juga bisa menjadi kekuatan kuliner Indonesia.
Indonesia Cocktail Championship menurut dia adalah upaya untuk menghidupkan kembali bisnis food and beverage yang merupakan nyawa dari bisnis pariwisata yang selama 2 tahun terakhir terimbas Covid-19.
Data dari Perhimpunan Hotel Dan Restoran (PHRI) Jatim, sepanjang 2020-2021 ada 146 hotel dan 31 restaurant mengajukan tutup, 15.000 karyawan dirumahkan, dan hampir 20 persen hotel berganti pemilik.
Baca juga: PHRI: Libur Lebaran, Tingkat Okupansi Hotel Hampir Sama dengan Sebelum Pandemi
Data lain mencatat bahwa café dan restoran non hotel terdampak dari sisi pendapatan yang melorot jauh hingga hanya 10-15 persen dibandingkan omzet sebelum pandemi, dan setelah pembebasan jam buka dan jumlah pengunjung di awal 2022, omzet mulai merangkak naik sebesar 20-30 persen.
"Selain itu sebagai upaya kami mewujudkan cita-cita besar untuk bisa menemukan cocktail yang bisa jadi ciri khas Indonesia, baik dari bahan, rasa, maupun penampilan, seperti halnya Singapore dengan Singapore Sling-nya yang mendunia," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.