Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AGROINDUSTRI

Komitmen Jaga Lingkungan, Festival Medhayoh Gunakan Bibit Pohon sebagai Tiket Nonton Konser

Kompas.com - 12/11/2022, 08:45 WIB
Aditya Mulyawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komitmen menjaga lingkungan dioptimalkan Festival Medhayoh lewat pemanfaatan bibit tanaman sebagai tiket masuk untuk menonton konser Budi Doremi pada Minggu (6/11/2022). Adapun festival ini digelar di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada 5-6 November 2022.

Sebagai informasi, Festival Medhayoh merupakan hasil kolaborasi antara PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dan Ademos Indonesia.

Pengunjung dapat mengakses donasi pohon di Dolok Cozy Space (The Dozs) yang berada di area panggung 4 Festival Medhayoh.

Panitia Festival Medhayoh Agisna mengatakan bahwa terdapat dua jenis pohon yang dapat dipilih pengunjung untuk berdonasi sebagai syarat menonton konser Budi Doremi.

“Pohon gayam donasinya Rp 75.000 per bibit untuk mendapatkan akses ke Tribun. Sementara, pohon beringin donasinya Rp 125.000 per bibit untuk mendapatkan akses menonton ke VIP. Nantinya, donasi pohon ini akan disebar pada 42 titik sumber mata air di Kabupaten Bojonegoro,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (11/11/2022).

Pada pembukaan Festival Medhayoh, Sabtu (5/11/2022), telah dilakukan penanaman pohon beringin di Sumur Kijing.

Penanaman pohon beringin di Sumur Kijing, Sabtu (5/11/2022).Dok. Pupuk Kaltim Penanaman pohon beringin di Sumur Kijing, Sabtu (5/11/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Komisaris Pupuk Kaltim Sigit Hardwinarto, Komisaris Pupuk Kaltim Gustaaf A C Patty, Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman, Senior Vice President (SVP) Transformasi Bisnis Pupuk Kaltim Wisnu Ramadhani, Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Bojonegoro Dwijo Saputro, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro Hanafi.

Selain untuk lingkungan, Festival Medhayoh pun menarik kunjungan masyarakat di sekitar Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.

Baca juga: Unggul di Penerapan ESG, Pupuk Kaltim Raih Dua Penghargaan Beruntun

Pada hari pertama, festival tersebut menyuguhkan panggung hiburan yang menampilkan pertunjukan musik jaz dan akustik dari kalangan pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan mahasiswa.

Sementara pada hari kedua, Festival Medhayoh menghadirkan kegiatan flashmob dengan iringan musik tradisional Jawa di sepanjang jalanan Dolokgede. Acara ini pun melibatkan ratusan warga dari beragam usia untuk ikut menari bersama.

“Semua pelajar yang berada di Dolokgede kami ajak menari secara bersama-sama di sepanjang jalan lokasi Festival Medhayoh. Ada juga musik karawitan yang ditampilkan anak-anak SD bersama guru di Pendapa Mannah," tutur Agisna.

Festival tersebut dikampanyekan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya menjaga lingkungan dari perubahan iklim. Kesadaran ini diharapkan dapat diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari musisi, seniman, hingga masyarakat umum.

“Dengan begitu, memuliakan sumber mata air dengan menanam pohon tidak lagi dianggap sebagai hal mistis, tetapi juga bagian dari ekosistem yang harus dijaga keberlangsungannya untuk sumber penghidupan berkelanjutan,” imbuh Agisna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com