Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Blue Halo S Akan Untungkan Indonesia, Apa Itu?

Kompas.com - 14/11/2022, 12:13 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Blue Halo S Indonesia akan berdampak positif. Khususnya dari ekonomi kelautan.

Hal itu Luhut sampaikan ketika hadir dalam acara Blue Halo S Launch and Signing of Blue Halo S with Green Climate Fund, Minggu (13/11/2022).

Blue Halo S Indonesia adalah pendekatan yang terintegrasi dan komprehensif untuk mengelola konservasi sumber daya alam kelautan dan perikanan, termasuk di dalamnya lingkaran ekologi dan ekonomi antara produksi dan perlindungan laut.

"Program Blue Halo S Indonesia akan sangat menguntungkan Indonesia karena kita merupakan salah satu negara yang menggunakan kebijakan penangkapan ikan yang terukur dan berkelanjutan berdasarkan kuota penangkapan dan menghasilkan ekonomi baru dari karbon biru yang akan mendukung sektor laut," katanya dikutip melalui siaran pers Kemenko Marves.

Baca juga: Luhut: Pemerintah Berupaya Percepat Penghentian Pembangkit Listrik Batu Bara

Fokus Blue Halo S Indonesia akan melindungi sumber daya dan ekosistem, menghasilkan karbon biru, mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim, mendukung kemajuan ilmu kritis, memberdayakan masyarakat lokal, mendorong investasi di perikanan tangkap serta menciptakan pasar yang lebih besar untuk produk perikanan.

"Diapit dua samudera, Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi oleh total 6,4 juta kilometer persegi wilayah laut. Dengan itu, kita memiliki potensi ekonomi 1,33 triliun dollar AS, dengan 7 potensi sumber daya alam senilai 0,8 triliun dollar AS (kontribusi 60 persen) dari bidang kelautan dan perikanan," papar Luhut.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini bilang, Indonesia merupakan penyumbang 33 miliar dollar AS atau 2,77 persen dari produk domestik bruto (PDB), 3,3 persen ekspor global, dan pendapatan ekspor sebesar 5,7 juta dollar AS.

Potensi sumber daya ikan Indonesia mencapai 12,01 juta ton, dengan lebih dari 590 spesies karang mewakili sekitar 75 persen spesies karang dunia, 13 jenis padang lamun yang tersebar sepanjang 30.000 km, dan 41 spesies mangrove menempati sekitar 3,2 juta hektar.

"Saya menekankan pentingnya momen ini untuk menghasilkan inovasi kerja sama pembiayaan multilateral melalui blended finance kebijakan strategis ekonomi biru yang konkrit," tutur Luhut.

Luhut berujar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pembiayaan campuran (blended finance) global.

"Salah satunya dengan mendorong pembiayaan multilateral dan investasi ekonomi biru untuk pertumbuhan ekonomi secara cepat dan tegas, serta perlindungan dan pemulihan sumber daya alam laut. Kita semua di sini harus menjadi pelopor blended finance dengan platform ekonomi biru global yang dimulai di Indonesia, dan sekarang waktu untuk memulainya," pungkasnya.

Baca juga: Luhut: Jika Ada Negara Lihat Indonesia Seperti 8 Tahun Lalu, Lupakan Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com